Selasa, 24 Mei 2011

PostHeaderIcon Imunitas Terhadap HIV

Penelitian terbaru yang digelar Universitas Melbourne berhasil mengungkap imunitas terhadap HIV. Mereka kemudian mengembangkan vaksin untuk membangun antibodi melawan virus tersebut.

Dengan menganalisis peran antibodi manusia bernama ADCC pada pasien HIV, peneliti mampu mengidentifikasi keterlibatan virus dengan antibodi.


Profesor Stephen Kent dan salah seorang koleganya menyebutkan, "Antibodi ADCC memiliki implikasi kuat dalam perlindungan terhadap HIV dalam beberapa uji coba vaksin, tapi peran mereka memang belum dipahami secara pasti."

"Hasil penelitian ini menunjukkan virus HIV sangatlah mudah berpindah tempat, tapi terbukti pula antibodi ADCC mampu mencegah virus tersebut berkembang lebih cepat dan membuatnya lebih lemah," kata Kent.






Tampak pula, antibodi ADCC yang bagus bisa benar-benar digunakan untuk melawan infeksi melalui vaksin dan menghentikannya. Hasil penelitian ini telah diterbitkan pada jurnal PNAS edisi Mei 2011.

Sumber :

PostHeaderIcon Tempat-Tempat Terindah di Bumi yang Tak Tersentuh dan Rusak Oleh Peradaban.

Meskipun perangkap peradaban mengelilingi kita, ternyata masih ada beberapa bagian di bumi ini yang masih murni, nyaris tak tersentuh. Mulai dari lapisan es Antartika hingga hutan-hutan di Papua New Guinea. Berikut beberapa tempat terindah di planet ini yang nyaris tak tersentuh dan rusak oleh peradaban.


1. Namibia
Namibia adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk paling jarang di dunia. Nama salah satu negara Afrika bagian selatan ini diambil dari Gurun Namib, rumah bagi 2.500 ekor cheetah.

Dengan bukit pasir raksasa, petroglif kuno, kawah dan air terjunnya, Namibia menjadi salah satu lanskap paling tak tersentuh di Afrika. Namibia juga menjadi salah satu negara yang fokus pada hal-hal mengenai penjagaan kesehatan ekosistem dalam konstitusinya.






2. Galapagos
Meskipun perjalanan Darwin ke sejumlah pulau-pulau unik diikuti oleh wisatawan yang tak terhitung jumlahnya, Kepulauan Galapagos masih menjadi tempat yang murni. Kepulauan ini merupakan rumah bagi kura-kura raksasa, iguana, singa laut, pinguin, ikan paus dan ikan.

Dihuni oleh 23.000 penduduk dan ratusan spesies endemis, kepulauan ini juga menjadi tempat pelestarian hayati laut selama lima puluh tahun.






3. Papua Nugini
Para ilmuwan percaya jika banyak spesies tanaman dan hewan yang belum ditemukan berada di sini. Eksploitasi sumber daya alam terhambat oleh medan yang kasar, sistem hukum dan tingginya biaya pengembangan infrastruktur. Karena semua masalah manusia, sebagian besar lanskap masih sulit untuk disentuh.












4. Seychelles
Seychelles memiliki persentase tanah konservasi terbesar dibandingkan negara-negara lain. Sekitar 50 persen dari keseluruhan wilayah negara kepulauan ini berada di bawah konservasi. Karena itu, Seychelles merupakan rumah bagi beberapa pantai yang luar biasa murni dan spesies seperti burung nasional, burung beo hitam Seychelles.

Pengunjung yang sampai di sana relatif sedikit, terutama di sepanjang garis pantai “berbubuk” lembut yang membentang sejauh 305 mil (490 kilometer).



5. Bhutan
Sementara beberapa orang mungkin berpikir jika Tibet sebagai surga tercemar, sepupunya, Bhutan, justru jauh lebih bersih. Lebih dari 60 persen wilayah negara ditutupi hutan dan seperempat wilayah ditunjuk sebagai taman nasional atau kawasan lindung.

Dikenal sebagai Tanah Naga Guntur, negara ini memiliki pegunungan terjal dan lembah-lembah sehingga tepat untuk dijadikan hotspot bagi keanekaragaman hayati.












6. Daintree National Park, Australia

Kadang-kadang sesuatu yang lebih tua, menjadi semakin tak tersentuh. Seperti Daintree National Park di Far North Queensland, Australia, yang berisi hutan hujan berusia 110 juta tahun, salah satu ekosistem tertua di bumi. Taman ini adalah rumah bagi ribuan jenis tumbuhan dan pohon yang berusia lebih dari 2.500 tahun.





7. Fiordland, Selandia Baru

Di ujung selatan pantai barat Selandia Baru, wilayah Fiordland masih liar, kasar dan nihil pembangunan. Dengan gunung tinggi dan perairan berbatu gerigi, Fiordland belum pernah mempunyai penduduk permanen.

Bahkan, orang-orang Maori hanya mengunjunginya hanya untuk sementara waktu guna berburu, memancing dan untuk mengumpulkan batu giok. Selain itu, arus udara bertiup lurus dari Antartika sehingga udara Fiordland merupakan salah satu yang terbersih di planet ini.



8. Kamcatka, Rusia

Semenanjung Kamcatka di Timur Jauh Rusia adalah tempat yang liar dan kosong dengan Samudera Pasifik di timur dan Laut Okhotsk di barat. Gunung berapi dan gletser memberikan efek bintik-bintik pada semenanjung. Mega gempa bumi telah mengguncang semenanjung ini dalam lima dekade terakhir







9. Gurun Atacama, Chili

Atacama merupakan salah satu pemandangan aneh di dunia, padang pasir yang sama sekali tidak mendapatkan hujan. Cekungan garam, pasir dan lava menutupi sebagian besar dari kawasan yang memiliki luas 103.600 km persegi ini.

Bahkan, NASA merancang tes untuk persiapan eksplorasi Mars di sini. Tempat ini juga menjadi salah satu tempat terbaik di dunia untuk melakukan pengamatan astronomi. Di sana terdapat dua observatorium besar.






10. Antartika

Antartika adalah tempat yang benar-benar tak tersentuh. 96 persen dari benua ini ditutupi es, dengan ketebalan rata-rata lebih dari satu mil (1,6 km). Penguin, ikan paus, anjing laut dan burung laut menggunakan perairan di sekitar Antartika untuk mencari makanan.






Sumber :

PostHeaderIcon Manfaat Liur Kelelawar

Kelelawar vampire terkenal sebagai penghisap darah dari satwa liar, ternak atau darah manusia. Studi baru menemukan bahwa air liur (ludah) dari kelelawar vampire bisa membantu mengencerkan darah dan menolong pasien stroke.

Penelitian menemukan air liur kelelawar vampire mengandung enzim DSPA (desmoteplase). Enzim inilah yang berfungsi mengencerkan darah korban sehingga membantu mengalirkan darah lebih leluasa.


DSPA ini juga bisa digunakan untuk memecah gumpalan darah di otak yang bisa menyebabkan seseorang mengalami stroke. Sebagian besar stroke yang terjadi di masyarakat disebabkan oleh pembekuan darah yang menyumbat pembuluh darah di otak atau stroke istemik.

Kondisi ini akan menghalangi aliran darah dan oksigen sehingga bisa mengakibatkan kematian jaringan. Jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan efek yang abadi seperti kelumpuhan, gangguan bicara dan penurunan kemampuan kognitif.


Pada proses penanganan stroke, waktu memainkan peran yang penting untuk mengurangi risiko kerusakan otak yang mungkin terjadi. Makin cepat ditangani makin besar peluang untuk sembuhnya. Disinilah peran dari DSPA yang terkandung dalam air liur kelelawar tersebut.

Dalam jurnal Stroke: Journal of the American Heart Association peneliti menemukan bahwa DSPA mungkin tidak hanya bisa bekerja dengan baik, tapi juga membantu pasien menunggu waktu lebih lama untuk mencari pengobatan.

Dalam studi ini Robert L Medcalf dari Monash University di Australia menyuntikkan DSPA ke otak tikus. Diketahui DSPA ini menyerang fibrin tapi tidak menyebabkan kerusakan otak. Para ilmuwan menunjukkan bahwa DSPA bisa diberikan hingga 9 jam setelah seseorang terkena stroke tanpa efek samping.

DSPA pertama kali ditemukan tahun 2003 dan studi pada manusia pertama yang kompleks dilakukan tahun 2006 oleh peneliti dari Ohio State University Medical Center.

Didapatkan bahwa obat tersebut aman dan ditoleransi dengan baik oleh pasien. Saat ini studi ditujukan untuk menentukan apakah obat ini memiliki manfaat klinis untuk pasien stroke.

"Kami ingin menawarkan pilihan lain untuk pasien ketika mereka terkena stroke. Karena semakin lama mereka mencari bantuan, maka pilihan yang tersedia semakin sedikit karena kerusakan sudah terjadi di otak," ujar Dr Michel Torbey dari Ohio State, seperti dikutip dari Healthland.TIME.

Sumber :
Jumat, 13 Mei 2011

PostHeaderIcon LAST MESSAGE FULL MEANING OF LIFE WITH HUMILITY


Charlie Chaplin adalah seorang aktor komedi inggris multi-talent yang sangat terkenal dalam sejarah Hollywood di era film hitam putih.

(16 April 1889 – 25 Desember 1977)

Selain berakting Chaplin juga memiliki kemampuan menyutradara, menulis naskah, sekaligus mengisi ilustrasi musik di film-film produksinya sendiri. Masa kecilnya yang dekat dengan kemiskinan dan kemelaratan tidak lantas menjadikannya patah semangat.

Chaplin kecil pernah tinggal di rumah penampungan orang miskin, bekerja untuk imbalan makan dan tempat berteduh di kawasan Lambeth, London. Bersama saudara perempuannya Sydney Chaplin, Chaplin berjuang bahu-membahu agar bisa bertahan hidup.


Di usianya yang sangat dini Chaplin sudah mulai berakting dari panggung ke panggung dalam pertunjukan komedi Music Hall.

Sampai kemudian Chaplin bergabung dengan kelompok komedi slapstik Fun Factory di bawah asuhan Fred Karno, yang membawanya mengenal seorang produser film bernama Mack Sennett yang terkesan dengan akting Chaplin.

Sennett lalu mengontrak Chaplin untuk bermain dalam film-film yang diproduksi studio Keystone Film. Boleh dikatakan inilah awal karir Chaplin di dunia perfilman sekaligus mengenal teknik pembuatan film.





Ringkasan surat wasiat Charlie Chaplin kepada putrinya Geraldine Chaplin
Geraldine putriku, aku jauh darimu, namun sekejap pun wajahmu tidak pernah jauh dari benakku. Tapi kau dimana? Di Paris di atas panggung teater megah... aku tahu ini bahwa dalam keheningan malam, aku mendengar langkahmu. Aku mendengar peranmu di teater itu, kau tampil sebagai putri penguasa yang ditawan oleh bangsa Tartar.

Geraldine, jadilah kau pemeran bintang namun jika kau mendengar pujian para pemirsa dan kau mencium harum memabukkan bunga-bunga yang dikirim untukmu, waspadailah.

Duduklah dan bacalah surat ini... aku adalah Ayahmu. Kini adalah giliranmu untuk tampil dan menggapai puncak kebanggan. Kini adalah giliranmu untuk melayang ke angkasa bersama riuh suara tepuk tangan para pemirsa.

Terbanglah ke angkasa namun sekali-kali pijakkan kakimu di bumi dan saksikanlah kehidupan masyarakat. Kehidupan yang mereka tampilkan dengan perut kosong kelaparan di saat kedua kaki mereka bergemetar karena kemiskinan. Dulu aku juga salah satu dari mereka.

Geraldine putriku, kau tidak mengenalku dengan baik. Pada malam-malam saat jauh darimu aku menceritakan banyak kisah kepadamu namun aku tidak pernah mengungkapkan penderitaan dan kesedihanku.

Ini juga kisah yang menarik. Cerita tentang seorang badut lapar yang menyanyi dan menerima sedekah di tempat terburuk di London.

Ini adalah ceritaku. Aku telah merasakan kelaparan. Aku merasakan pedihnya kemiskinan. Yang lebih parah lagi, aku telah merasakan penderitaan dan kehinaan badut gelandangan itu yang menyimpan gelombang lautan kebanggaan dalam hatinya.

Aku juga merasakan bahwa urang recehan sedekah pejalan kaki itu sama sekali tidak meruntuhkan harga dirinya. Meski demikian aku tetap hidup.

Geraldine putriku, dunia yang kau hidup di dalamnya adalah dunia seni dan musik. Tengah malam saat kau keluar dari gedung teater itu, lupakanlah para pemuja kaya itu.

Tapi kepada sopir taksi yang mengantarmu pulang ke rumah, tanyakanlah keadaan istrinya. Jika dia tidak punya uang untuk membeli pakaian untuk anaknya, sisipkanlah uang di sakunya secara sembunyi-sembunyi.

Geraldine putriku, sesekali naiklah bus dan kereta bawah tanah. Perhatikanlah masyarakat. Kenalilah para janda dan anak-anak yatim dan paling tidak untuk satu hari saja katakan: "Aku juga bagian dari mereka".

Pada hakikatnya kau benar-benar seperti mereka. Seni sebelum memberikan dua sayap kepada manusia untuk bisa terbang, ia akan mematahkan kedua kakinya terlebih dahulu.

Ketika kau merasa sudah berada di atas angin, saat itu juga tinggalkanlah teater dan pergilah ke pinggiran Paris dengan taksimu.

Aku mengenal dengan baik wilayah itu. Di situ kau akan menyaksikan para seniman sepertimu. Mereka berakting lebih indah dan lebih menghayati daripada kamu.

Bedanya di situ tidak akan kau temukan gemerlap lampu seperti di teatermu. Ketahuliah bahwa selalu ada orang yang berakting lebih baik darimu.

Geraldine putriku, aku mengirimkan cek ini untukmu, belanjakanlah sesuka hatimu. Namun ketika kau ingin membelanjakan dua franc, berpikirlah bahwa franc ketiga bukan milikmu.

Itu adalah milik seorang miskin yang memerlukannya. Jika kau menghendakinya, kau dapat menemukan orang miskin itu dengan sangat mudah. Jika aku banyak berbicara kepadamu tentang uang, itu karena aku mengetahui kekuatan ‘anak setan' ini dalam menipu.....

Geraldine putriku, masih ada banyak hal yang akan aku ceritakan kepadamu, namun aku akan menceritakannya di kesempatan lain.

Dan aku akhiri suratku ini dengan,

"Jadilah manusia, suci dan satu hati, karena lapar, menerima sedekah, dan mati dalam kemiskinan, seribu kali lebih mudah dari pada kehinaan dan tidak memiliki perasaan".

Surat wasiat seorang Ayah kepada putrinya ini sungguh berharga, tidak berupa harta benda tetapi sebuah pesan penuh makna yang lebih berharga dari harta manapun di dunia ini.

Sebuah pesan terakhir dari sang Ayah yang mengingatkan putrinya untuk senantiasa berbagi dan rendah hati, karena tidak semua orang memiliki nasib seberuntung anaknya.

Sumber :
indonesian.irib.ir / id.wikipedia.org / danish56.blogspot.com

PostHeaderIcon Box Jellyfish

Ular kobra, gurita bercincin biru, kalajengking, ataupun laba-laba pengembara Brazil merupakan hewan-hewan yang sangat beracun. Namun di atas semua itu, masih ada satu hewan lain yang memiliki racun paling mematikan.

Hewan tersebut adalah Box Jellyfish atau ubur-ubur kotak (Chironex fleckeri). Sejak tahun 1954, sebanyak 5.567 orang tercatat tewas tersengat tentakel atau sungut mereka. Angkanya kemungkinan lebih dari itu.



Seperti dikutip dari Dumage, 19 April 2011, racun ubur-ubur satu ini merupakan yang paling mematikan di dunia. Jika tersengat, racun akan menyerang jantung, sistem syaraf dan sel-sel kulit.

Dan parahnya, bisa box jellyfish sangat menyakitkan sehingga orang yang terkena akan mengalami shock, serangan jantung atau tewas tenggelam sebelum mampu keluar dari air.

Mereka yang berhasil selamat dari serangan ubur-ubur kotak akan mengalami kesakitan beberapa pekan setelah bersentuhan dengannya. Padahal, manusia tidak memiliki peluang untuk selamat jika racunnya sudah menyebar lewat pembuluh darah.




Mereka yang terkena bisa ubur-ubur ini harus diberi cuka setidaknya 30 detik setelah bersentuhan. Menurut penelitian, cuka mengandung asam asetat yang mampu melumpuhkan nematocysts ubur-ubur yang belum masuk ke dalam aliran darah (meski langkah ini tidak menghilangkan rasa sakit).

Mengenakan pakaian renang yang menutupi tubuh saat berenang di laut merupakan salah satu tindakan pencegahan yang baik untuk mengurangi risiko ubur-ubur menyerang kaki Anda. Ubur-ubur jelly box yang sangat beracun ini sendiri hidup di perairan sekitar Asia dan Australia.

Sumber :

PostHeaderIcon Pabrik Kulit Manusia

Ide ilmuwan Fraunhofer Institute for Interfacial Engineering and Biotechnology Jerman memproduksi kulit manusia buatan dalam skala besar kini terwujud.

Jerman kini memiliki pabrik kulit manusia dan produksinya dibantu robot. Robot-robot itu meremas larutan kimia merah muda kemudian memasukkannya ke dalam alat semacam pipet dan mengubahnya menjadi calon lembaran kulit manusia.


Pabrik itu bisa menghasilkan lima ribu jaringan tembus pandang berwarna putih seukuran uang koin tiap bulannya. Jaringan calon kulit yang diproduksi bisa juga berwarna coklat. Dalam calon kulit itu juga terdapat pembuluh darah dan bisa dipakai mengobati luka kulit.

Setiap jaringan dihargai US$72 (Rp620 ribu). Jaringan ini memang terbilang mahal.

Seperti dikutip Pop Science, dua tahun lalu para ilmuwan berharap, pabrik ini bisa menghasilkan kulit buatan dengan harga terjangkau demi kepentingan studi dan pengobatan. Kulit yang diproduksi robot ini diawasi dengan ketat agar terhindar dari infeksi.

"Kami yakin pabrik semacam ini bisa menjadi cara efisien menghasilkan jaringan baru, termasuk kemih, trakea, tulang rawan bahkan organ tubuh,” kata direktur pabrik kulit Heike Walles.

Walles dan tim ilmuwan berhasil memproduksi jaringan untuk transplantasi manusia. Namun, proses ini masih sangat mahal. "Fasilitas produksi jaringan semacam ini diharapkan bisa lebih memudahkan dan mengurangi biaya,” tutup Walles.

Sumber :

PostHeaderIcon HUTAN LEBIH DARI SEKEDAR KAYU




Dikutip dari:
“Buku yang menunjukkan ketepatan ramalan seorang Emil Salim tentang beragam persoalan lingkungan yang bakal terjadi. Jauh hari Emil Salim sudah berbicara tentang krisis air, merosotnya kualitas tanah dan hutan, menciutnya keanekaragaman hayati, perubahan iklim, dan meningkatnya kota-kota berpenduduk banyak dengan segala implikasinya. Tulisan ini juga menunjukkan konsistensi keberpihakkannya terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Karenanya, ia memang layak disebut “Paus” Lingkungan Hidup Indonesia.” 

Sonny Keraf
MANTAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP 1999-2001




HUTAN LEBIH DARI SEKEDAR KAYU 



Hutan berisikan lebih dari sekedar kayu bundar untuk untuk kayu lapis / perabot rumah yang diekspor. Hutan memuat hasil luar kayu, seperti buah, bahan serat, tumbuhan obat dan plasma nutfah untuk berbagai kebutuhan hidup. Hutan adalah rumah tempat permukiman dan sumber kehidupan spriritual masyarakat lokal. Hutan adalah penadah hujan pencegah banjir di musim hujan dan penyimpanan air untuk musim kemarau. Hutan adalah penyerap asap pencemaran karbon dan pelepas udara bersih.

Fungsi ekonomi hutan adalah memberi bahan industri kayu, menjadi sumber devisa, memebuka lapangan kerja dan menaikkan pendapatan nasional. Tetapi, hutan juga fungsi ekologi terdiri atas beragam ekosistem sebagai tempat hunian tumbuhan dan hewan, serta fungsi sosial budaya sebagai tempat hunian masyarakat lokal dan sumber inspirasi bagi para seniman.

Hutan memiliki fungsi ganda, maka kelompok yang berkepentingan dengan hutan beraneka ragam. Ada kelompok yang berkepentingan dal fungsi ekonomi. Mereka adalah pemegang HPH (Hak Penguasaan Hutan), industriawan kayu, pejabat pemerintahan yang mengelola instansi perindustrian, perdagangan, pertambangan, traansmigarasi, permukiman penduduk dan umumnya mereka yang ingin mengeksploitasi hutan demi kayu bundar / tanah serta bahan mineral di bawah hutan.

Adapun, kelompok yang berkepentingan dengan kelestarian hutan seperti pakar keanekaragaman hayati, pengelola jamu dan oabt, pengelola banjir, air tanah dan pencegah erosi tanah, wisatawan alami, pejabat instansi lingkungan hidup, departemen kesehatan, para peneliti dan umumnya mereka yang memetik manfaat dari hutan yang utuh.

Kelompok yang berkepentingan dengan hutan sebagai habitat tempat hunian masyarakat lokal, tempat berburu, bercocok tanam serta alami dan sumber daya kehidupan spiritual. Hutan memberi penduduk setempat makanan alami, lapangan pekerjaan, dan sumber kehidupan. Hutan diolah, namun dibawah ambang batas kemampuan pembaharuan diri hutan sebagai sumber alam yang bisa diperbaharui.

Bertolak dari kepentingan ini, maka hutan sebagai sumber alam dikeroyok oleh berbagai pihak. Penentuan penggunaan hutan cenderung ditentukan oleh ungkapan “siapa yang kuat, dia yang dapat.”

Dalam kemajuan peradaban manusia sekarang ini diperlukan pola penyelesaian penggunaan hutan secara lebih canggih. Untuk ini diperlukan sasaran tunggal yang sama disepakati oleh semua pihak yang berbeda kepentingan. Banyak pakar memilih sebagai sasaran yang tunggal ini: penggunaan hutan hutan secara adil dan berkelanjutan. “Berkelanjutan” karena hutan adalah sumber daya alam yang bisa diperbaharui, sehingga bisa dipangkas secara terus-menerus sehingga berlanjut selama hukum ekologi diindahkan. “Adil” karena hutan bukan milik perorangan tetapi milik masyarakat, sehingga penggunaannya haruslah diatur pemerintah seadil mungkin ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat umum.

Ditinjau dari sudut “penggunaan hutan secara adil dan berkelanjutan” ini, maka dalam ruang lingkup negara berkembang, seperti halnya tanah-air kita, segera muncul beberapa pertanyaan.

* Bagaimanakah penggunaan hutan bisa ikut mengentaskan kemiskinan sebagai masalah yang masih pokok bagi negara berkembang?

* Hutan milik bersama, pengelolaannya seperti, plasma nutfah yang menjadi bahan baku obat farmasi, seyogyanya tidak hanya dilindungi hak paten bagi penemu obat farmasi semata-mata, tetapi memuat perlindungan dan imbalan bagi penduduk lokal dan masyarakat umum yang memiliki plasma nutfah tersebut. Mekanisme pasar yang berlaku dalam ekonomi tidak melindungi kepentingan masyarakat umum sebagai pemilik hutan tersebut.


* Hutan tidak hanya berisikan tumbuhan dan hewan, tetapi merupakan tempat hunian penduduk lokal. Kehadiran mereka sejak dahulu adalah realitas. Jika pola hidup mereka berbeda dengan penduduk umumnya, maka ini bukan alasan untuk mengingkari hak mereka akan hutan sebagai tempat hunian mereka. Penduduk asli ada yang hidup dalam hutan dengan “celana” dari bahan tumbuhan, namun dengan orientasi hidup memelihara kemurnian sungai sebagai sumber kehidupan. Pola hidup manakah lebih “beradab” jika mereka ini dibandingkan dengan penduduk-datang bercelana, namun membangun kakus merusak dan mengotori sungai? Dalam mengelola hutan, kepentingan penduduk lokal harus dilindungi terutama oleh pemerintah sebagai wakil masyarakt umum. Bila ingin diusahakan perubahan dalam pola hidupnya, maka seyogyanya ini dilakukan menurut hasrat mereka sendiri.


* Penduduk setempat seperti peladang-berpindah dituduh merusak hutan sehingga perlu “ditertibkan”. Pengalaman dengan suku Dayak di Putussibau, Klimantan Barat, mengungkapkan bahwa sesungguhnya pola ladang-berpindah masih serasi dengan ekosistem hutan. Namun jika penduduk luar berdatangan dan mempersempit ruang hidup peladang-berpindah ini, maka siklus berpindah ini menjadi semakin sempit sehingga terjadi kerusakan lingkungan. Yang diperlukan adalah eksesibilitas peladang-berpindah ini pada tanah yang bisa dikelolanya dengan teknologi tanam bertani menetap. Para peladang berpindah seyogyanya tidak perlu menjadi obyek penertiban, tetapi sebagai subyek pembangunan perlu dibawa serta dalam proses pembangunan yang lebih maju.

* Agar hutan dapat dikelola secara berlanjut sangatlah penting diterapkan teknologi penebangan hutan dengan dampak kerusakan sekecil mungkin. Ongkos penebangan mungkin lebih tinggi namun diimbangi oleh keberlanjutan usaha yang lebih ramah lingkungan dengan kurun waktu jangka panjang.

Dalam konteks ekonomi dunia, maka pasar global turut mempengaruhi pola pengelolaan hutan, sehingga tampil ke depan kebutuhan mengembangkan kebijakan perdagangan hutan dengan wawasan lingkungan. Permasalahan menjadi bagaimana mengoreksi “kerancuan pasar” yang tidak menampung pertimbangan lingkungan. Untuk ini peranan pemerintah sangat penting sebagai kekuatan pengoreksi kerancuan pasar ini melalui kebijakan fiskal / pengalokasian dana anggaran serta kebijakan makro ekonomi lainnya. Penting membangkitkan “kekuatan konsumen” dengan mendidik konsumen menghasrati produk dari pengusahaan hutan yang ramah lingkungan. Dalam rangka inilah perlu ditempatkan peranan ekolabel sebagai pemberi informasi kepada masyarakat mengenai produk yang ramah lingkungan.

Baik pemerintah maupun konsumen berkepentingan dengan pengelolaan hutan berwawasan lingkungan, oleh karena hutan memberikan manfaat bagi kelompok dengan kepentingan yang berbeda. Berbagai kepentingan ini bisa dipenuhi asalkan pola pengelolaan hutan bersifat adil dan berkelanjutan.

Proses globalisasi yang melanda dunia sekarang ini menjadikan kehidupan antar bangsa semakin saling mengkait dan saling bergantungan. Konsumsi produk di satu belahan bumi memengaruhi eksploitasi sumber alam dibelahan bumi lain.

Penduduk dunia diperkirakan naik dengan dua kali lipat pada pertengahan abad ke-21 ini. Pola konsumsi penduduk dunia akan semakin meningkat sehingga memerlukan dukungan sumber daya alam yang semakin banyak. Dalam hubungan inilah hutan memegang peranan yang makin penting. Bukan saja dalam fungsi ekonominya, tetapi lebih dalam fungsi sosial-budaya dan ekologinya. Banjir yang melanda di bagian besar penjuru dunia, hujan salju yang tebal, kemudian musim kemarau yang panjang tidak menentu, serta kabut pencemaran yang makin banyak tidak tertampung oleh luas hutan yang menciut-semua ini merupakan ancaman bagi kehidupan manusia yang nyata.

Syukurlah manusia dianugerahi akal pikiran yang panjang untuk bisa mengupayaka jalan keluar atas kemelut ancaman hidupnya. Akal pikiran yang mampu mengembangkan ilmu dan teknologi memegang peranan penting, namun belum cukup jika tidak dibarengi dengan orientasi pandangan hidup yang mampu menjangkau wawasan lingkungan.

Untuk mengembangkan wawasan lingkungan inilah, permulaan Maret 1996 sejumlah pakar dan penentu kebijakan pembangunan hutan berwawasan lingkungan berkumpul di Jakarta, menggelar dengar pendapat menimba pengalaman dan kebijaksanaan dari masyarakat kawasan Asia termasuk Indonesia, untuk dijadikan masukan bagi pengembangan model mempertemukan beda kepentingan dalam mengelola hutan secara adil dan berkelanjutan untuk menyongsong kehidupan yang lebih manusiawi dalam abad ke-21 mendatang.







Sumber:
Salim, Emil. 2010. Ratusan Bangsa Merusak Satu Bumi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas

About Me

Foto Saya
Desti Wulandari
Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
* Mahasiswi Universitas Lampung * Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik * Jurusan Sosiologi'10
Lihat profil lengkapku

Total Tayangan Halaman

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
Chococat is a registered trademark of Sanrio Co., Ltd. ("Sanrio"), and the images are copyrighted by Sanrio.