Minggu, 20 Mei 2012

PostHeaderIcon KUESIONER

KUESIONER

Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan - pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan penganalisis untuk mengumpulkan data mengenai sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik dari orang-orang utama di dalam organisasi serta pendapat dari responden yang dipilih.Kuesioner sangat bermanfaat jika orang-orang di dalam organisasiterpisah saling berjauhan, yakni orang-orang yang terlibat proyeksistem, sehingga tinjauan secara keseluruhan diperlukan sebelummerekomendasikan alternatif lainnya.


Kelebihan teknik kuesioner
  • Kuesioner baik untuk sumber data yang banyak dan tersebar.
  • Responden tidak merasa terganggu, karena dapat mengisi kuesioner dengan memilih waktunya sendiri yang paling luang.
  • Kuesioner secara relatip lebih efisien untuk sumber data yang banyak.
  • Karena kuesioner biasanya tidak mencantumkan identitas responden, maka hasilnya dapat lebih objektif.


Kekurangan teknik kuesioner
  • Kuesioner tidak menggaransi responden untuk menjawab pertanyaan dengan sepenuh hati.
  • Kuesioner cenderung tidak fleksibel, artinya pertanyaan yang harus
    dijawab terbatas yang dicantumkan di kuesioner saja, tidak dapat
    dikembangkan lagi sesuai dengan situasinya.
  • Pengumpulan sampel tidak dapat dilakukan secara bersama-sama
    dengan daftar pertanyaan, lain halnya dengan obeservasi yang dapat
    sekaligus mengumpulkan sampel.
  • Kuesioner yang lengkap sulit untuk dibuat.


Tipe Kuesioner 

Ada dua jenis format kuesioner, yaitu Format Bebas (Free Format) dan Format Pasti (Fixed Format). Dalam suatu kuesioner dapat hanya berbentuk format bebas saja atau format pasti saja atau gabungan dari keduanya.

 

- Kuesioner Format Bebas

Kuesioner format bebas berisi dengan pertanyaan-pertanyaan yang harus
diisi oleh responden di temapat yang sudah disediakan.


Contoh :

Sebutkan metode-metode yang Anda rasa tepat untuk memperbaiki masukan-masukan yang
mengandung kesalahan.


_______________________________    _____________________________________
_______________________________    _____________________________________

- Kuesioner Format Pasti

Kuesioner tipe ini mempunyai beberapa bentuk pertanyaan. 

1.                  Check-off Questions

Jenis dari pertanyaan-pertanyaan ini dibuat sehingga responden dapat memeriksa (check-off) jawaban-jawaban yang sesuai.

          Contoh :

          Mana yang menjadi pemasok dari perangkat keras Anda ?

          _____ Compaq              _____ IBM

          _____ Univac                 _____ Macintosh



2. Yes/NO Questions

Jenis dari pertanyaan-pertanyaan ini memungkinkan responden untuk menjawab “Ya” atau “Tidak”.

3. Opinion/choice Questions

Jenis dari pertanyaan-pertanyaan ini memungkinkan responden untuk memberikan pendapatnya.
          Contoh :

          Bagaimana pendapat Anda tentang komputerisasi yang akan dilakukan ini ?

          1 = Sangat setuju              4 = Tidak setuju

          2 = Setuju                          5 = Sangat tidak setuju

          3 = Kurang Setuju 


1.      Kuesioner Terstruktur Yang Terbuka
      Tingkat struktur dalam kuesioner adalah tingkat standarisasi yang diterapkan pada suatu kuesioner. Pada kuesioner terstruktur yang terbuka dimana pertanyaanpertanyaan diajukan dengan susunan kata-kata dan urutan yang sama kepada semua responden ketika mengumpulkan data.
Contoh:

     


 Apakah anda merasa bahwa Negara kita membutuhkan lebih banyak atau lebih sedikit peraturan perundang-undangan mengenai antipolusi?
o       Membutuhkan lebih banyak
o       Membutuhkan lebih sedikit
o       Tidak lebih maupun kurang
o       Tidak memberikan pendapat

      Pertanyaan diatas merupakan contoh yang baik tentang pertanyaan terstruktur yang terbuka, karena: pertama, tujuannya jelas, pertanyaan diatas berusaha untuk menentukan sikap subjek terhadap peraturan perundang-undangan antipolusi dengan cara yang langsung. Kedua, pertanyaan diatas menggunakan format yang sangat terstruktur, para responden dibatasi untuk memilih salah satu diantara empat jawaban.

2.      Kuesioner Tak Terstruktur Yang Terbuka
      Kuesioner tak terstruktur yang terbuka dimana tujuan studi adalah jelas tetapi respon atau jawaban atas pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka.

Perhatikan pertanyaan berikut:
“Bagaimana pendapat anda mengenai polusi dan perlunya lebih banyak lagi peraturan perundang-undangan antipolusi?”

      Pertanyaan diatas mempunyai tujuan yang jelas. Selanjutnya pewawancara mencoba untuk membuat subjek berbicara dengan bebas mengenai sikapnya terhadap polusi. Hal
ini merupakan pertanyaan dengan tujuan terbuka, dan seringkali berakhir dengan wawancara yang sangat tidak terstruktur.


3.      Kuesioner Tidak Terstruktur Yang Tersamar
      Kuesioner tidak terstruktur yang tersamar berlandaskan pada riset motivasi. Para periset telah mencoba untuk mengatasi keengganan responden untuk membahas perasaan mereka dengan cara mengembangkan teknik-teknik yang terlepas dari masalah kepedulian dan keinginan untuk membuka diri. Teknik tersebut dikenal dengan metode proyektif. Kekuatan utama dari metode proyektif adalah untuk menutupi tujuan utama riset dengan menggunakan stimulus yang disamarkan.
       Metode proyektif merupakan cara yang digunakan untuk menggambarkan kuesioner yang mengandung stimulus yang memaksa para subjek untuk menggunakan emosi, kebutuhan, motivasi, sikap, dan nilai-nilai yang dimilikinya sendiri dalam memberikan suatu jawaban atau respon. Stimulus yang paling sering digunakan adalah asosiasi kata, kelengkapan kalimat, dan bercerita atau penuturan cerita.

4.      Kuesioner Terstruktur Yang Tersamar
      Kuesioner terstruktur yang tersamar merupakan teknik yang paling jarang digunakan dalam riset pemasaran. Kuesioner ini dikembangkan sebagai cara untuk menggabungkan keunggulan dari penyamaran dalam mengungkapkan motif dan sikap dibawah sadar dengan keunggulan struktur pengkodean serta tabulasi jawaban.
      Sebagai contoh, salah satu teori menyatakan bahwa pengetahuan, persepsi, dan ingatan individu akan suatu subjek disesuaikan oleh sikapnya terhadap subjek tersebut. Jadi untuk mendapatkan informasi mengenai sikap seseorang apabila pertanyaan langsung akan menghasilkan jawaban yang bias, teori ini menyarankan agar kita hanya menanyakan hal-hal yang mereka ketahui, bukan apa pendapat mereka. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengetahuan yang lebih banyak mungkin mencerminkan kekuatan dan arah dari suatu sikap. Misalnya, para pendukung partai demokrat mungkin mengetahui lebih banyak tentang calon-calon dari partai demokrat dan platform partai itu daripada mereka yang akan memilih partai golkar. 



REFERENSI:
&    Sumber : fenni.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../Materi+Analisis+Tambahan.pdf


1 komentar:

Unknown mengatakan...

bermanfaat ;)

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Desti Wulandari
Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
* Mahasiswi Universitas Lampung * Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik * Jurusan Sosiologi'10
Lihat profil lengkapku

Total Tayangan Halaman

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
Chococat is a registered trademark of Sanrio Co., Ltd. ("Sanrio"), and the images are copyrighted by Sanrio.