Jumat, 01 Juli 2011

PostHeaderIcon CIPLUKAN

Ciplukan   (Physalis peruviana, Linn.)
Sinonim :Â Â Â Physalis angulata. Linn. Physalis minina, Linn.
Familia :Â Â Â Solanaceae

Tanaman Obat Tradisional Ciplukan
Tanaman Obat Tradisional Ciplukan biasanya tumbuh di pinggir hutan, di bekas tegalan, atau di bantalan sungai, Tumbuhan perdu tegak ini biasanya bercabang banyak, tingginya antara 10 – 100 cm. Tanaman obat tradisional bernama ilmiah Physsallis peruviana ini dapat hidup hingga ketinggian 1550 m di atas permukaan laut. Tanaman obat tradisional Ciplukan termasuk dalam kelompok famili tanaman solanaceae. Ciplukan hanya hidup selama satu tahun dari sejak kecambah hingga berbuah kemudian mati. Tumbuhan liar ini lebih menyukai tempat terbuka dan mendapatkan sinar matahari langsung.

Walaupun demikian tanaman obat tradisional ciplukan juga dapat hidup di tempat yang agak tedu,h asalkan tidak becek. Bunganya berwarna kuning, buahnya juga kekuningan jika sudah matang dan hijau sewaktu muda. Buahnya berbentuk lonceng. Tanaman obat tradisional Ciplukan dapat berbunga sepanjang tahun dan tidak tergantung musim.
Daunnya tunggal dan lekuk, panjang daun ciplukan kurang lebih 5 cm dan lebar lebih dari 2.5 cm tanaman ini berakar tunggang berwarna putih, tanaman obat tradisional ciplukan sebenarnya bukan tanaman asli indonesia. Melainkan berasal dari amerika serikat.

Ciplukan dapat tumbuh hampir di seluruh wilayah indonesi. Masing masing daerah memberinya nama yang berbeda pula. Di madura tumbuhan ini dinama jor-joran, ciciplikan (bali), dagomono (ternate), cecendet (sunda), susu sasak di NTB menyebutnya dedes, Kenamplukan dan di pulau seram maluku di kenal dengan lapununat. Masih banyak lagi, beberapa daerah menyebutnya kopo. Kopi ambon, angket, padangrase, dll.

Bukan hanya namanya yang berfariasi, tanaman obat tradisional ciplukan juga kaya khasiat. Air perasan akar tumbuhan ini dapat diminum untuk mengobati cacing. Serta jika ingin menurunkan demam, akar ciplukan dapat direbus kemudian diminum. Daunnya juga memiliki khasiat yang tidak kalah banyaknya. Daun ciplukan dapat mempercepat penyembuhan tulang patah. Penyakit busungair, bisul, borok, terkilir nyeri perut juga dapat diobati dengan daun tumbuhan ini. Minum air rebusan daunnya juga akan memperkuat organ jantung .

Uraian :
Tumbuhan Ciplukan (Physalis minina) merupakan tumbuhan liar, berupa semak/perdu yang rendah (biasanya tingginya sampai 1 meter) dan mempunyai umur kurang lebih 1 tahun. Tumbuhan ini tumbuh dengan subur di dataran rendah sampai ketinggian 1550 meter diatas permukaan laut, tersebar di tanah tegalan, sawah-sawah kering, serta dapat ditemukan di hutan-hutan jati. Bunganya berwarna kuning, buahnya berbentuk bulat dan berwarna hijau kekuningan bila masih muda, tetapi bila sudah tua berwarna coklat dengan rasa asam-asam manis. Buah Ciplukan yang muda dilindungi cangkap (kerudung penutup buah).

Nama Lokal :
Morel berry (Inggris), Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa); Cecendet (Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram); Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan (Bali), Dedes (Sasak); Leletokan (Minahasa);
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes melitus, Sakit paru-paru, Ayan, Borok;

Pemanfaatan :
1. Diabetes Mellitus Bahan: tumbuhan ciplukan yang sudah berbuah dicabut beserta akar-akarnya dan dibersihkan. Cara membuat: dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tingga 1 gelas, kemudian disaring Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari. 2. Sakit paru-paru Bahan: tumbuhan ciplukan lengkap (akar, batang, daun, bunga dan buahnya).Cara membuat: direbus dengan 3-5 gelas air sampai mendidih dan disaring. Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 1 gelas. 3. Ayan Bahan: 8-10 butir buah ciplukan yang sudah dimasak. Cara menggunakan: dimakan setiap hari secara rutin. 4. Borok Bahan: 1 genggam daun ciplukan ditambah 2 sendok air kapur sirih. Cara membuat: ditumbuk sampai halus Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit. 

Komposisi :
Buah Ciplukan mengandung senyawa kimia asam sitrun dan fisalin. Selain itu buah Ciplukan juga mengandung Asam Malat, Alkaloid, Tanin, Kriptoxantin, Vitamin C dan Gula.





0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Desti Wulandari
Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
* Mahasiswi Universitas Lampung * Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik * Jurusan Sosiologi'10
Lihat profil lengkapku

Total Tayangan Halaman

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
Chococat is a registered trademark of Sanrio Co., Ltd. ("Sanrio"), and the images are copyrighted by Sanrio.