Senin, 19 November 2012
Drinking water in the jungle
21.22 | Diposting oleh
Desti Wulandari |
Edit Entri
Alkisah, seorang pria tersesat di hutan yang sangat gersang. Ia
sempoyongan karena hampir mati kehausan. Tak disangka, ia bertemu dengan sebuah
rumah kosong. Di depan rumah tua tanpa jendela dan hampir roboh itu, terdapat
sebuah pompa air. Segera ia menuju pompa itu dan mulai memompa sekuat tenaga.
Tapi, tidak ada air yang keluar.
Lalu ia melihat ada kendi kecil di sebelah pompa itu dengan mulutnya
tertutup gabus dan tertempel kertas dengan tulisan, ”Sahabat, pompa ini harus
dipancing dengan air dulu.. Setelah mendapatkan airnya, mohon jangan lupa
mengisi kendi ini lagi sebelum pergi.” Pria itu mencabut gabusnya dan ternyata
kendi itu berisi penuh air.
“Apakah air ini harus dipergunakan untuk memancing pompa? Bukankah lebih
aman saya minum airnya dulu? Daripada nanti mati kehausan, kalau ternyata
pompanya tidak berfungsi. Untuk apa menuangkan air sebanyak ini ke pompa
karatan hanya karena instruksi di atas kertas kumal yang belum tentu benar?”
Begitu pikirnya.
Untung suara hatinya mengatakan bahwa ia harus mencoba mengikuti nasihat
yang tertera di kertas itu, sekali pun berisiko. Lantas, ia menuangkan seluruh
isi kendi itu ke dalam pompa yang karatan tersebut dan dengan sekuat tenaga
memompanya.
Benar!! Air keluar dengan melimpah. Pria itu minum sepuasnya.
Setelah istirahat memulihkan tenaga dan sebelum meninggalkan tempat itu, ia
mengisi kendi itu sampai penuh, menutupkan kembali gabusnya dan menambahkan
beberapa kata di bawah instruksi pesan itu: “Saya telah melakukannya dan
berhasil. Engkau harus berkorban terlebih dahulu sebelum bisa menerima kembali
secara melimpah. PERCAYALAH!! Inilah kebenaran hukum alam.”
Netter yang Luar Biasa,
Hidup ini, tidak selalu harus menerima, baru memberi. Tetapi ada
kalanya, bahkan seringkali, kita harus memberi dulu, baru menerima. Bukan
seperti kata-kata dalam bahasa Inggris yang populer dan sering kita dengar:
“Take and Give” (mendapatkan dan memberi) tetapi seharusnya “give and take”
(memberi dan mendapatkan).
Dalam kehidupan ini, sebenarnya sumber kebahagiaan adalah memberi
(baik memberi layanan, pertolongan, perjuangan, atau pengorbanan). Barulah kita
akan menikmati apa-apa yang pantas kita dapatkan.
Mari, miliki inisiatif untuk memberi dan memberi terlebih dahulu. Maka
anugerah terindah pasti disuguhkan kepada kita.
Salam sukses, luar biasa!
Label:
STORY
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me

- Desti Wulandari
- Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
- * Mahasiswi Universitas Lampung * Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik * Jurusan Sosiologi'10
Total Tayangan Halaman
355559
Pengikut
Labels
- ✿ ♥ ✿ (1)
- 2013 m (1)
- Alone (1)
- ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (1)
- Beberapa Cara Membaypass Login Mikrotik Wi-Fi (HotSpot) (1)
- BELIEVE (1)
- Cara Membuat Subtitle indonesia dari Film Luar (1)
- Cara Rahasia Shortcut Ctrl+Enter pada Browser (1)
- CATNIP [Nepeta Cataria] (1)
- Curhat (2)
- health (3)
- Hope (1)
- Idul Adha 1433H (1)
- Kemaro Island (1)
- LAST MESSAGE FULL MEANING OF LIFE WITH HUMILITY (1)
- Mangan (1)
- Mengenang (1)
- Mungilnya Strawberry ku_^ (1)
- Nilai dan Norma (1)
- pengetahuan (1)
- Politik Hukum (1)
- Pray (1)
- Ramadhan (2)
- Sains (2)
- SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU (1)
- STORY (4)
- Tanpa Nama ... ??? (1)
- Teknologi (1)
- Tips (2)
- Tree (1)
- Tugas Kampus (80)
- Unik (20)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar