Kamis, 13 Oktober 2011
STRUKTUR SOSIAL
07.48 | Diposting oleh
Desti Wulandari |
Edit Entri
STRUKTUR SOSIAL
A. Definisi Struktur Sosial
Secara
harfiah, struktur bisa diartikan sebagai susunan atau bentuk. Struktur tidak
harus dalam bentuk fisik, ada pula struktur yang berkaitan dengan sosial.
Menurut ilmu sosiologi, struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang
membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Susunannya bisa vertikal
atau horizontal.
Para ahli
sosiologi merumuskan definisi struktur sosial sebagai berikut:
v
George Simmel: struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.
v
George C. Homans: struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat
dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
v
William Kornblum: struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena
adanya pengulangan pola perilaku undividu.
v
Soerjono Soekanto: struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara
posisi-posisi dan peranan-peranan sosial.
B. Ciri-ciri
Struktur Sosial
1. Muncul
pada kelompok masyarakat
Struktur
sosial hanya bisa muncul pada individu-individu yang memiliki status dan peran.
Status dan peranan masing-masing individu hanya bisa terbaca ketika mereka
berada dalam suatu sebuah kelompok atau masyarakat.
Pada setiap
sistem sosial terdapat macam-macam status dan peran indvidu. Status yang
berbeda-beda itu merupakan pencerminan hak dan kewajiban yang berbeda pula.
2. Berkaitan
erat dengan kebudayaan
Kelompok
masyarakat lama kelamaan akan membentuk suatu kebudayaan. Setiap kebudayaan
memiliki struktur sosialnya sendiri. Indonesia mempunyai banyak daerah dengan
kebudayaan yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan beraneka ragam struktur
sosial yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Hal-hal yang
memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia adalah sbb: a. Keadaan
geografis
Kondisi
geografis terdiri dari pulau-pulau yang terpisah. Masyarakatnya kemudian
mengembangkan bahasa, perilaku, dan ikatan-ikatan kebudayaan yang berbeda satu
sama lain.
b. Mata
pencaharian
Masyarakat
Indonesia memiliki mata pencaharian yang beragam, antara lain sebagai petani,
nelayan, ataupun sektor industri.
c.
Pembangunan
Pembangunan
dapat memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia. Misalnya pembangunan
yang tidak merata antra daerah dapat menciptakan kelompok masyarakat kaya dan
miskin.
3. Dapat
berubah dan berkembang
Masyarakat
tidak statis karena terdiri dari kumpulan individu. Mereka bisa berubah dan
berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Karenanya, struktur yang dibentuk oleh
mereka pun bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
C. Fungsi
Struktur Sosial
1. Fungsi
Identitas
Struktur
sosial berfungsi sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh sebuah kelompok.
Kelompok yang anggotanya memiliki kesamaan dalam latar belakang ras, sosial,
dan budaya akan mengembangkan struktur sosialnya sendiri sebagai pembeda dari
kelompok lainnya.
2.
Fungsi Kontrol
Dalam
kehidupan bermasyarakat, selalu muncul kecenderungan dalam diri individu untuk
melanggar norma, nilai, atau peraturan lain yang berlaku dalam masyarakat. Bila
individu tadi mengingat peranan dan status yang dimilikinya dalam struktur
sosial, kemungkinan individu tersebut akan mengurungkan niatnya melanggar
aturan. Pelanggaran aturan akan berpotensi menibulkan konsekuensi yang pahit.
3. Fungsi
Pembelajaran
Individu
belajar dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya. Hal ini dimungkinkan
mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat berinteraksi. Banyak hal yang
bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial masyarakat, mulai dari sikap,
kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.
D. Bentuk
Struktur Sosial
Bentuk
struktur sosial terdiri dari stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial.
Masing-masing punya ciri tersendiri.
1.
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi
berasal dari kata strata atau tingkatan. Stratifikasi sosial adalah struktur
dalam masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan.
Ukuran yang
dipakai bisa kekayaan, pendidikan, keturunan, atau kekuasaan. Max Weber
menyebutkan bahwa kekuasaan, hak istimewa dan prestiselah yang menjadi dasar
terciptanya stratifikasi sosial.
Adanya
perbedaan dalam jumlah harta, jenjang pendidikan, asal-usul keturunan, dan
kekuasaan membuat manusia dapat disusun secara bertingkat. Ada yang berada di
atas, ada pula yang menempati posisi terbawah.
Berdasarkan
sifatnya, stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi 2:
1.
Stratifikasi Sosial Tertutup
Adalah
stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan posisi
(mobilitas sosial)
2.
Stratifikasi Sosial terbuka
Adalah
stratifikasi yang mengizinkan adanya mobilitas, baik naik ataupun turun.
Biasanya stratifikasi ini tumbuh pada masyarakat modern.
Bentuk-bentuk
mobilitas sosial:
a. Mobilitas
Sosial Horizontal
Di sini,
perpindahan yang terjadi tidak mengakibatkan berubahnya status dan kedudukan
individu yang melakukan mobilitas.
b. Mobilitas
Sosial Vertikal
Mobilitas
sosial yang terjadi mengakibatkan terjadinya perubahan status dan kedudukan
individu.
Mobilitas
sosial vertikal terbagi menjadi 2:
#Vertikal
naik
Status dan
kedudukan individu naik setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
#Vertikal
turun
Status dan
kedudukan individu turun setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
c. Mobilitas
antargenerasi
Ini bisa
terjadi bila melibatkan dua individu yang berasal dari dua generasi yang
berbeda.
c.
Stratifikasi Sosial Campuran
Hal ini bisa
terjadi bila stratifikasi sosial terbuka bertemu dengan stratifikasi sosial
tertutup. Anggotanya kemudian menjadi anggota dua stratifikasi sekaligus. Ia
harus menyesuaikan diri terhadap dua stratifikasi yang ia anut.
Menurut
dasar ukurannya, stratifikasi sosial dibagi menjadi:
a. Dasar
ekonomi
Berdasarkan
status ekonomi yang dimilikinya, masyarakat dibagi menjadi:
1)
Golongan Atas
Termasuk
golongan ini adalah orang-orang kaya, pengusaha, penguasan atau orang yang
memiliki penghasilan besar.
2)
Golongan Menengah
Terdiri dari
pegawai kantor, petani pemilik lahan dan pedagang.;
3)
Golongan Bawah
Terdiri dari
buruh tani dan budak.
b. Dasar
pendidikan
Orang yang
berpendidikan rendah menempati posisi terendah, berturut-turut hingga orang
yang memiliki pendidikan tinggi.
c. Dasar
kekuasaan
Stratifikasi
jenis ini berhubungan erat dengan wewenang atau kekuasaan yang dimiliki oleh
seseorang. Semakin besar wewenang atau kekuasaan seseorang, semakin tinggi
strata sosialnya. Penggolongan yang paling jelas tentang stratifikasi sosial
berdasarkan kekuasaan terlihat dalam dunia politik.
Dampak
adanya stratifikasi sosial:
a. Dampak
Positif
Orang yang
berada pada lapisan terbawah akan termotivasi dan terpacu semangatnya untuk
bisa meningkatkan kualitas dirinya, kemudian mengadakan mobilitas sosial ke
tingkatan yang lebih tinggi.
b. Dampak
Negatif
Dapat
menimbulkan kesenjangan sosial
B.
Diferensiasi Sosial
Menurut
Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial adalah penggolongan masyarakat atas
perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejajar. Jenis
diferensiasi antara lain:
a.
Diferensiasi ras
Ras adalah
su8atu kelompok manusia dengan ciri-ciri fisik bawaan yang sama. Secara umum,
manusia dapat dibagi menjadi 3 kelompok ras, yaitu Ras Mongoloid, Negroid, dan
Kaukasoid. Orang Indonesia termasuk dalam ras Mongoloid.
b.
Diferensiasi suku bangsa
Suku bangsa
adalah kategori yang lebih kecil dari ras. Indonesia termasuk negara dengan
aneka ragam suku bangsa yang tersebar dari Pulau Sumatera hingga papua.
c. Diferensiasi
klen
Klen
merupakan kesatuan keturunan, kepercayaan, dan tradisi. Dalam masyarakat
Indonesia terdapat 2 bentuk klen utama, yaitu:
a. Klen atas
dasar garis keturunan ibu (matrilineal)
Contohnya
yang terdapat pada masyarakat Minangkabau.
b. Klen atas
dasar garis keturunan ayah (patrilineal)
Contohnya
yang terdapat pada masyarakat Batak.
d.
Diferensiasi agama
Di Indonesia
kita mengenal agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghuchu, dan
kepercayaan lainnya.
e.
Diferensiasi profesi
Masyarakat
biasanya dikelompokkan atas dasar jenis pekerjaannya.
f.
Diferensiasi jenis kelamin
Berdasarkan
jenis kelamin, masyarakat dibagi atas laki-laki dan perempuan yang memiliki
derajat yang sama.
Sumber:
1. Alam
S& Henry H, 2008, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMK dan MAK Kelas XI,
Jakarta: Erlangga
Label:
Tugas Kampus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
- Desti Wulandari
- Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
- * Mahasiswi Universitas Lampung * Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik * Jurusan Sosiologi'10
Blog Archive
-
▼
2011
(67)
-
▼
Oktober
(11)
- Sistem Sosial Budaya Indonesia
- MAKALAH KONSTITUSI
- PERKEMBANGAN EVOLUSIONER Menurut Auguste Comte:
- Perspektif Sosiohistoris: Perkembangan
- STRUKTUR SOSIAL
- Tinjaun Pustaka, Landasan Teori, Penentuan Variabe...
- Penentuan Variabel Penelitian dan Hubungan Antar V...
- Unsur-unsur Penelitian Survei
- Metode Penelitian
- Proses Penelitian
- Pola Perubahan Sosiokultural Pitirim A. Sorokin
-
▼
Oktober
(11)
Total Tayangan Halaman
Pengikut
Labels
- ✿ ♥ ✿ (1)
- 2013 m (1)
- Alone (1)
- ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (1)
- Beberapa Cara Membaypass Login Mikrotik Wi-Fi (HotSpot) (1)
- BELIEVE (1)
- Cara Membuat Subtitle indonesia dari Film Luar (1)
- Cara Rahasia Shortcut Ctrl+Enter pada Browser (1)
- CATNIP [Nepeta Cataria] (1)
- Curhat (2)
- health (3)
- Hope (1)
- Idul Adha 1433H (1)
- Kemaro Island (1)
- LAST MESSAGE FULL MEANING OF LIFE WITH HUMILITY (1)
- Mangan (1)
- Mengenang (1)
- Mungilnya Strawberry ku_^ (1)
- Nilai dan Norma (1)
- pengetahuan (1)
- Politik Hukum (1)
- Pray (1)
- Ramadhan (2)
- Sains (2)
- SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU (1)
- STORY (4)
- Tanpa Nama ... ??? (1)
- Teknologi (1)
- Tips (2)
- Tree (1)
- Tugas Kampus (80)
- Unik (20)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar