Sabtu, 05 November 2011

PostHeaderIcon Paradigma Sosial


Paradigma sosial adalah salah satu cara yang diajukan oleh Gerge Ritzer dalam bukunya Sociology: a Multiple Paradigm Science (1980). Menurut George Ritzer pengertian paradigma adalah apa yang menjadi pokok persoalan suatu ilmu pengetahuan.

Menurut Ritzer, sosiologi mempunyai tiga paradigma, yaitu: 

1. Fakta sosial
Paradigma fakta sosial merupakan rintisan Emile Durkheim dalam The Rule of Sociological Method (1895) dan Suicide (1897). Fakta sosial terdiri dari dua macam yaitu fakta sosial material dan fakta sosial nonmaterial. Fakta sosial material, misalnya bentuk-bentuk bangunan, hukum, dan lain-lain. Sedangkan fakta sosial nonmaterial, misalnya waktu, opini, kepercayaan, dan sebagainya. Beberapa teori sosiologi yang masuk paradigma fakta sosial adalah 1. Teori Fungsionalisme Struktural; 2. Teori Konflik; 3. Teori Sistem; dan 4. Teori Sosiologi Makro.

2. Definisi sosial
Paradigma definisi sosial ini didasarkan pada salah satu karya Max Weber. Berbeda dengan Durkheim, Weber tidak dengan tegas memisahkan struktur sosial dan pranata sosial. Justru struktur sosial dan pranata sosial ini membentuk tindakan manusia agar penuh arti.

Berdasasrkan konsep tentang tindakan sosial dan relasi sosial, terdapat lima ciri pokok sasaran penelitian sosiologi menurut Weber, yaitu: 1. Tindakan manusia, yang menurut si aktor mengandung makna yan subyektif; 2. Tindakan nyata dan yang bersifat membatin dan yang sepenhnya bersifat subyektif; 3. Tindakan karena suatu situasi, sengaja diulang, dan tindakan dalam bentuk persetujuan diam-diam; 4. Tindakan yang diarahkan kepada individu atau kepada beberapa orang; dan 5. Tindakan itu memperhatikan tindakan orang lain dan mengarah pada tindakan itu.

Beberapa teori yang masuk dalam kategori paradigma definisi sosial, yaitu Teori Aksi (Action Theory), Interaksionisme Simbolik (Symbolic Interactionism), dan Fenomenologi (Phenomenology).

3. Perilaku sosial
Eksemplar paradigma ini adalah karya B.F Skinner. Skinner adalah orang yang mencoba menerjemahkan prinsip-prinsip behaviorisme ke dalam sosiologi. Penelitian paradigma sosial sering menggunakan metode eksperimen. Meskipun kadang juga menggunakan metode kuesioner, wawancara, dan observasi. Teori yang masuk dalam paradigma perilaku sosial adalah Behavioral Sociology dan Exchange Theory.

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Desti Wulandari
Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
* Mahasiswi Universitas Lampung * Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik * Jurusan Sosiologi'10
Lihat profil lengkapku

Total Tayangan Halaman

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
Chococat is a registered trademark of Sanrio Co., Ltd. ("Sanrio"), and the images are copyrighted by Sanrio.