Minggu, 11 Maret 2012
Epistemologi Teori Kritis
09.20 | Diposting oleh
Desti Wulandari |
Edit Entri
Habermas tidak diragukan lagi merupakan filsuf Jerman terpenting saat ini.
Tulisan-tulisannya sejak lebih 20 tahun dibicarakan di Fakultas-Fakultas
filsafat Eropa kontinental. Mempelajari Habermas bukan hal yang mudah.
Gagasan-gagasannya biasanya tidak diutarakan secara langsung, malainkan selagi
membahas pikiran orang lain. Dengan leluasa dia berdialog dengan Thomas
Aquinas, Kant, Fichte, Hegel, Marx, Comte dengan Freud dan Dilthe, dengan
Pierce, Kohiberg dan banyak tokoh lain. Itulah yang membuat bacaan Habermas
begitu berat. Sering kita merasa seakan-akan langsung dilemparkan kedalam
sebuah pembiaran yang sudah sedang berjala, dimana semua istilah khusus
diandaikan sudah diketahui. Habermas tidak mengambil pusing menjelaskan kepada
pembaca metode pendekatannya. Bahasanya sulit dan sangat teknis…….(Franz Magnis
Suseno).
Memang benar, rasanya sangat kikuk mengatakan tidak sulit untuk memahami
pemikiran Habermas. Sesuatu yang dibicarakan Habermas sama sekali tidak pernah
terbesit di pikiran kita, bahkan kesadaran kitapun tidak pernah sampai, apa
yang dibicarakan masih berada di luar kesadaran kita, atau sekurang-kurangnya,
kalau ada, baru menjadi kesadaran segelintir orang yang punya waktu untuk
merenung.
Epistemologi Teori Kritis
Teori kritis, dewasa ini mempunyai peran penting dalam ilmu sosial,
kepeduliannya terhadap emansipasi dan penindasan menjadikan teori ini semakin
digemari oleh mahasiswa di Jerman. Adalah madzab frankfrut atau Frankfruter
School lembaga yang mengambangkan teori kritis sebagai alat refleksi diri
untuk keluar dari dogmatisme baru.
Beberapa agenda Frakfruter School adalah menyingkap penindasan yang
mengatasnamakan rasionalisasi, menyingkap irrasionalisme ideologi, dan
membangun masyarakat komunikatif yang tidak ada dominasi, represi dan paksaan.
Oleh sebab dominasi selalu terselubung di balik rasionalisasi, ideologi dan
dogma-dogma, maka terlebih dahulu Frankfruter School menelanjangi term
tersebut.
Teori kritis merupakan sebuah metodologi yang berdiri di dalam ketegangan
dialektis antara filsafat dan ilmu pengetahuan. Teori kritis tidak hanya
berhenti pada data-data atau fakta-fakta obyektif seperti yang dianut
positifisme, akan tetapi menembus di balik realitas sosial untuk menemukan
kondisi-kondisi yang timpang. Akan tetapi teori kritis tidak melayang-layang
pada metafisika dan meninggalkan data empiris, tetapi berdialektika antara
pengetahuan yang bersifat transendental dan yang bersifat empiris.
Teori kritis merupakan ideologi kritik, yaitu suatu refleksi-diri
untuk membebaskan pengetahuan manusia bila pengetahuan itu jatuh dan membeku
pada salah satu kutub, yaitu transendental atau empiris.
Sebelum membahas definisi kritik, perlu diketahui bahwa ilmu pengetahuan, menurut Habermas,
dibedakan menjadi tiga kategori dengan tiga macam kepentingan yang
mendasarinya. Pertama, kelompok ilmu empiris, adalah ilmu alam yang
menggunakan paradigma positivisme, kepentingannya adalah menaklukkan, menemukan
hukum-hukum dan mengontrol alam. Kedua, ilmu-ilmu humaniora, yang
memiliki kepentingan praktis dan saling memahami, seperti ilmu pengetahuan
sosial budaya. Kepentingan ilmu ini bukan untuk mendominasi atau menguasai,
juga bukan membebaskan, tetapi memperluas saling pemahaman. Ketiga, ilmu
kritis yang dikembangkan melalui refleksi diri, sehinga melalui refleksi diri,
kita dapat memahami kondisi-kondisi yang tidak adil dan tidak manusiawi dalam
kehidupan. Kepentingannya adalah emansipatoris.
Dari pembagian tersebut, dapat dipahami bahwa kritik berarti refleksi-diri.
Menurut Kant, kritik adalah mempertanyakan The conditions of possibilities
dari pengetahuan kita. Epistemologi kritik Kant digunakan untuk merefleksikan
secara kritis seluruh pengetahuan kita. Wilayah penyelidikannya tidak terbatas
hanya pada ilmu pengetahuan, melainkan seluruh pengetahuan dan pengetahuan
secara keseluruhan. Kritik, bagi Kant menjadi mahkamah yang mengadili dan
merefleksikan secara kritis pengetahuan, sehingga kritis menjadi dasar yang
paling mutlak bagi pengetahuan kita.
Epistemologi ini dikritik oleh Hegel. Menurut Hegel, kritis adalah refleksi
atau refleksi-diri atas rintangan-rintangan, tekanan-tekanan dan
kontradiksi-kontradiksi yang menghambat proses pembentukan diri dari rasio
dalam sejarah. Hegel mencoba meradikalisasikan teori kritis Kant yang masih
melambung. Hegel melontarkan pertanyaan, apakah kritik pengetahuan yang
dilontarkan Kant itu sendiri bukan suatu pengetahuan? kritik pengetahuan yang
dirumuskan oleh Kant telah terjebak pada lingkaran setan, karena Kant
memposisikan teori kritik pada tempat yang absolut, padahal teori kritik
tersebut adalah pengetahuan yang perlu direfleksikan dengan kritis. Artinya
teori kritikpun perlu dikritisi. Oleh sebab itu, teori kritis – untuk lolos menjadi
pengetahuan—harus bersifat epistemologis dan historis. Menurut Hegel, Kant
telah mendirikan mahkamah pengetahuan tanpa memikirkan asal-usul mahkamah itu
sendiri.
Atas dasar kritik Hegel tersebut, Habermas merumuskan teori kritik yang
memihak pada emansipatoris. Teori kritik
Frankfruter School mempunyai empat karakter. Pertama, teori kritik
bersifat historis. Artinya dikembangkan berdasarkan berdasarkan situasi
masyarakat kongret. Kedua, Teori kritis juga bersifat kritis terhadap
dirinya sendiri. Ketiga, memiliki kecurigaan kritis terhadap masyarakat
aktual. Keempat, teori kritis merupakan teori bermaksud praktis.
Label:
Tugas Kampus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
- Desti Wulandari
- Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
- * Mahasiswi Universitas Lampung * Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik * Jurusan Sosiologi'10
Blog Archive
-
▼
2012
(69)
-
▼
Maret
(41)
- Kritik Terhadap Teori Kritis
- Pemikiran Teori Kritis Generasi Selanjutnya: Jürge...
- Pengertian Tentang Teori Kritis dan Sejarah Pemiki...
- Masa Awal Pemikiran Teori Kritis: Horkheimer, Marc...
- Diskusi dengan Postmodernisme
- Kritik Habermas atas Masyarakat Dewasa Ini
- Habermas dan Pergeseran ke Paradigma Komunikasi
- Teori Kritis Mahzab Fankfurt
- Feminisme
- Kajian Budaya
- Postmodernisme,Postsrukturalis,Postkolonialisme
- Frankfurt School
- Marxisme
- teori-teori yang barada dalam tradisi kritis
- ciri khas teori-teori dalam tradisi kritis
- Asumsi Dasar Teori Kritis.
- Fase- fase Perkembangan Madzhab Frankfurt
- Mazhab Frankfurt
- Perkembangan Teori Kritis
- Epistemologi Teori Kritis
- Teori Kritis
- Mazhab Frankfurt dan Teori Kritis
- Teori Kritis Jurgen Habermas
- ADORNO DAN TEORI KRITIS
- HABERMAS DAN TEORI KRITIS
- MEMAHAMI TEORI KRITIS
- Teori Kritis, Adorno, dan Habermas
- Manfaat Sosiologi
- Lahirnya Sosiologi
- Sosiologi dan Ilmu-Ilmu Sosial lainnya.
- Methode Sosiologi
- Sosiologi sebagai ilmu
- Obyek Kajian Sosiologi
- Pengertian Sosiologi
- Tanpa Nama ... ???
- Mungilnya Strawberry ku_^
- Dasar Perencanaan
- Sosiologi Industri
- Mengenang III
- ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL
- Sosiologi Perkotaan
-
▼
Maret
(41)
Total Tayangan Halaman
Pengikut
Labels
- ✿ ♥ ✿ (1)
- 2013 m (1)
- Alone (1)
- ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (1)
- Beberapa Cara Membaypass Login Mikrotik Wi-Fi (HotSpot) (1)
- BELIEVE (1)
- Cara Membuat Subtitle indonesia dari Film Luar (1)
- Cara Rahasia Shortcut Ctrl+Enter pada Browser (1)
- CATNIP [Nepeta Cataria] (1)
- Curhat (2)
- health (3)
- Hope (1)
- Idul Adha 1433H (1)
- Kemaro Island (1)
- LAST MESSAGE FULL MEANING OF LIFE WITH HUMILITY (1)
- Mangan (1)
- Mengenang (1)
- Mungilnya Strawberry ku_^ (1)
- Nilai dan Norma (1)
- pengetahuan (1)
- Politik Hukum (1)
- Pray (1)
- Ramadhan (2)
- Sains (2)
- SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU (1)
- STORY (4)
- Tanpa Nama ... ??? (1)
- Teknologi (1)
- Tips (2)
- Tree (1)
- Tugas Kampus (80)
- Unik (20)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar