Senin, 12 Maret 2012
Pemikiran Teori Kritis Generasi Selanjutnya: Jürgen Habermas
06.32 | Diposting oleh
Desti Wulandari |
Edit Entri
Pemikiran Teori Kritis
Generasi Selanjutnya: Jürgen Habermas
Selain Karl-Otto Apel dan Albrecht Wellmer,
adalah Jürgen Habermas yang menjadi generasi kedua Mazhab
Frankfurt. Ambisi Habermas adalah menggantikan rasionalitas teknologi yang
menguasai masyarakat modern dengan rasionalitas komunikatif yang mencapai
konklusinya melalui diskusi dan dialog. Tujuan seperti ini berusaha diraih
Habermas dengan cara mengubah penekanan filosofis dari hubungan subyek-obyek
menjadi proses komunikasi intersubyektivitas. Habermas yakin bahwa dengan
tindakan komunikasi semacam itu akan mencapai cita-cita teori kritis dan juga
sekaligus membangun etika diskursus universal sebagai dasar evaluatif dari
kritik sosial.
Berbeda dengan gagasan ‘masyarakat atau dunia
yang diatur secara total’ oleh para pendahulunya, Habermas memiliki perbedaan
teoritis dan orientasi secara mendasar. Karya-karya Habermas secara perlahan
membentuk formasi teori yang merujuk kepada aksi sosial intersubyektivitas
linguistik dengan gagasan antropologi filsafat dan hermeneutika yang dulunya
dianggap asing oleh generasi pertama mazhab Frankfurt. Habermas kemudian sampai
kepada premis yang dipengaruhi oleh filsafat hermeneutika dan analisis bahasa
Wittgenstein, bahwa subyek manusia selalu terikat satu sama lain dengan sarana
pengertian melalui bahasa. Dengan demikian bahasa menjadi sebuah kebutuhan
fundamental yang mereproduksi kehidupan sosial. Melalui cara itulah Habermas
mengkritik Marxisme yakni hasil konsepsi sejarah yang diperluas kedalam aksi
teori. Jika bentuk kehidupan manusia dibedakan dengan sarana pengertian seperti
bahasa, maka reproduksi sosial tidak dapat direduksi hanya menjadi dimensi
tunggal ketenagakerjaan seperti yang ditulis Marx. Sebaliknya, dalam upaya
mendominasi alam maka praktek bahasa yang menjembatani interaksi harus dilihat
sebagai dimensi dasar yang setara dari perkembangan sejarah. Meski demikian,
langkah Habermas dalam membangun teorinya tentang masyarakat baru terbentuk
utuh ketika dua konsep aksi yakni ‘buruh’ dan ‘interaksi’ diasosiasikan dengan
kategori yang berbeda dari rasionalitas. Dalam subsistem tindakan rasional di mana
tugas tenaga kerja sosial dan administrasi politik diorganisasi, manusia
beranjak melalui akumulasi pengetahuan teknis dan strategis. Dalam kerangka
institusi itulah norma-norma terintegrasi secara sosial dan direproduksi.
Manusia berkembang melalui pembebasan dari segala hal yang menghambat
komunikasi.
Teori tersebut dikembangkan Habermas tahun
1970-an dan baru tahun 1981 dalam tulisannya Theory of Communicative Action,
Habermas kembali mengembangkan gagasannya dalam bentuk yang sistematis untuk
pertama kalinya. Gagasan Habermas itu merupakan hasil dari berbagai studi yang
berwujud ke dalam teori tunggal yang menyebutkan bahwa rasionalitas komunikatif
direkonstruksi dalam kerangka berupa tindakan yang dibangun atas dasar teori
masyarakat. Hal ini dilakukan dengan mengkaji ulang teori masyarakat yang
dikembangkan sejak Max Weber hingga Talcott Parsons dan akhirnya terangkum
menjadi diagnosa kritis dari masyarakat kontemporer.
Dengan demikian apa yang dikerjakan Habermas
merupakan usaha untuk mengubah paradigma secara mendasar dari filsafat subyek
menuju teori komunikasi dan dari rasionalitas sarana-tujuan menuju rasionalitas
yang komunikatif. Habermas secara jeli melihat penyakit modernitas tidak
bersumber kepada rasionalisasi semata tetapi pada satu sisi yang dikendalikan
oleh kekuatan ekonomi dan administratif. Itulah sebabnya alternatif obat yang
ditawarkan adalah demokratisasi opini publik yang akan membentuk ruang publik (public
sphere) di mana isu-isu umum akan diperdebatkan secara kritis dan rasional.
Label:
Tugas Kampus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
- Desti Wulandari
- Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
- * Mahasiswi Universitas Lampung * Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik * Jurusan Sosiologi'10
Blog Archive
-
▼
2012
(69)
-
▼
Maret
(41)
- Kritik Terhadap Teori Kritis
- Pemikiran Teori Kritis Generasi Selanjutnya: Jürge...
- Pengertian Tentang Teori Kritis dan Sejarah Pemiki...
- Masa Awal Pemikiran Teori Kritis: Horkheimer, Marc...
- Diskusi dengan Postmodernisme
- Kritik Habermas atas Masyarakat Dewasa Ini
- Habermas dan Pergeseran ke Paradigma Komunikasi
- Teori Kritis Mahzab Fankfurt
- Feminisme
- Kajian Budaya
- Postmodernisme,Postsrukturalis,Postkolonialisme
- Frankfurt School
- Marxisme
- teori-teori yang barada dalam tradisi kritis
- ciri khas teori-teori dalam tradisi kritis
- Asumsi Dasar Teori Kritis.
- Fase- fase Perkembangan Madzhab Frankfurt
- Mazhab Frankfurt
- Perkembangan Teori Kritis
- Epistemologi Teori Kritis
- Teori Kritis
- Mazhab Frankfurt dan Teori Kritis
- Teori Kritis Jurgen Habermas
- ADORNO DAN TEORI KRITIS
- HABERMAS DAN TEORI KRITIS
- MEMAHAMI TEORI KRITIS
- Teori Kritis, Adorno, dan Habermas
- Manfaat Sosiologi
- Lahirnya Sosiologi
- Sosiologi dan Ilmu-Ilmu Sosial lainnya.
- Methode Sosiologi
- Sosiologi sebagai ilmu
- Obyek Kajian Sosiologi
- Pengertian Sosiologi
- Tanpa Nama ... ???
- Mungilnya Strawberry ku_^
- Dasar Perencanaan
- Sosiologi Industri
- Mengenang III
- ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL
- Sosiologi Perkotaan
-
▼
Maret
(41)
Total Tayangan Halaman
Pengikut
Labels
- ✿ ♥ ✿ (1)
- 2013 m (1)
- Alone (1)
- ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (1)
- Beberapa Cara Membaypass Login Mikrotik Wi-Fi (HotSpot) (1)
- BELIEVE (1)
- Cara Membuat Subtitle indonesia dari Film Luar (1)
- Cara Rahasia Shortcut Ctrl+Enter pada Browser (1)
- CATNIP [Nepeta Cataria] (1)
- Curhat (2)
- health (3)
- Hope (1)
- Idul Adha 1433H (1)
- Kemaro Island (1)
- LAST MESSAGE FULL MEANING OF LIFE WITH HUMILITY (1)
- Mangan (1)
- Mengenang (1)
- Mungilnya Strawberry ku_^ (1)
- Nilai dan Norma (1)
- pengetahuan (1)
- Politik Hukum (1)
- Pray (1)
- Ramadhan (2)
- Sains (2)
- SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU (1)
- STORY (4)
- Tanpa Nama ... ??? (1)
- Teknologi (1)
- Tips (2)
- Tree (1)
- Tugas Kampus (80)
- Unik (20)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar