Senin, 12 Maret 2012
Teori Kritis Mahzab Fankfurt
06.16 | Diposting oleh
Desti Wulandari |
Edit Entri
Teori Kritis
Mahzab Fankfurt
Max Horkheimer adalah
direktur dari Institut für Sozialforschung (Institut Penelitian Sosial)
Frankfurt didirikan pada tahun 1923. Mahzab Frankfurt sendiri bergerak dalam
jalur filsafat kritis yang sudah dirintis pada masa Hegel dan Karl Marx.
Horkheimer bukan orang
pertama yang merasa tidak puas terhadap Marxisme yang ortodoks, namun di
tangannya Marxisme dihadapi sungguh-sungguh sebagai filsafat kritis, yang
dipadukan dengan kritisme Kant, Hegel serta menggunakan metode psikoanalisis
Freud. Theodor Adorno dan Herbert Marcuse bergabung dengan program teori ini,
lahirlah Mazhab Frankfurt(die Frankfurter Schule) yang melontarkan
kritik terhadap masyarakat industri tahun 1960-an.
Teori Kritis menjadi
inspirasi penting pergerakan mahasiswa yang dikenal dengan sebutan “The
New Left Movement” karena kritik-kritik tersebut memiliki relevansi
dengan praktek modernisasi di dalam masyarakat kita.
Positivisme dalam ilmu
sosial adalah anggapan bahwa ilmu-ilmu sosial bebas nilai, terlepas dari
praktek sosial dan moralitas, dapat dipakai untuk prediksi, bersifat objektif,
dan sebagainya. Anngapan itu menjadi kepercayaan umum bahwa satu-satunya
bentuk pengetahuan yang benar adalah pengetahuan ilmiah atau apa yang disebut
saintisme. Kemudian saintisme dikritik karena menyembunyikan dukungan terhadap status
quo masyarakat di balik kedok objektivitas. Horkheimer mengatakan
bahwa positivisme hanya sebagai ideologi. Alternatifnya, yakni teori kritis,
dijelaskannya sebagai teori yang memihak praksis emansipatoris.
Emansipasi masyarakat
adalah pokok keprihatinan Horkheimer yang didukung oleh Adorno. Bukannya
mewujudkan cita-cita itu, ilmu pengetahuan modern justru membantu proses
mekanisasi masyarakat dalam bentuk sistem ekonomi dan administrasi birokratis.
Fasisme dan Stalinisme yang diacu Mazhab Frankfurt sebagai kristalisasi
ideologi yang menindas. Emansipasi adalah konsep yang dapat dikembalikan dalam
zaman Pencerahan. Pencarahan tidak dicurigai sebagai lahirnya positivisme yang
kemudian disebut oleh Horkheimer sebagai “rasio intrumental”, oleh
Adorno disebut sebagai “pemikiran identitas” dan oleh Marcuse disebut
sebagai “rasionalitas teknologis”.
Dalam buku Dialektik
der Aufklärung, Adorno dan Horkheimer menampilkan kritik pada rasio
kritis itu sendiri. Rasio kritis ada sejak zaman Yunani kuno merupakan
proyek menyingkirkan mitos-mitos dalam terang logos(Pencerahan). Mitos mereka
sebutkan sebagai isapan jempol yang tidak hanya tak masuk akal, tapi juga dalam
sejarah menindas masyarakat tradisional. Manakala bertindak dalam teror tabu
dan acaman takhyul, masyarakat tradisional itu ditindas oleh mitos.
Perkembangan ilmu, teknologi, sistem pendidikan dan lain sebagainya cepat atau
lambat akan mengusir mitos. Namun Adorno dan Horkheimer tidak berhenti sampai
disini. Praktek teknokratisme fasis dan Stalinis menunjukan bahwa ilmu
dan teknologi justru menjadi mitos baru bagi masyarakat.
Dialektika pencerahan,
jalinan antara mitos dan rasio, menyatakan Teori Kritis yang dilandasi oleh
rasio kritis bisa menjadi mitos yang baru. Emansipasi, menjadi hal yang sangat
sia-sia dalam mitos demi mitos yang tak kunjung henti.
Hal yang senada dilontarkan
oleh Marcuse dalam One-Dimensional Man. Situasi masyarakat industri maju
dilukiskan nya sebagai masyarakat berdimensi tunggal. Dengan hilangnya
dimensi kedua, negasi atau perlawanan terhadap sistem, masyarakat hanya
mengadopsi dominasi total teknokratisme.
Dengan kritik total atas
pencerahan tersebut, Mazhab Frankfurt mengalami kebuntuan. Jürgen Habermas
kemudian tampil sebagai pembaharu teori Kritis dan menyuburkan kembali sebuah
paradigma baru.
Label:
Tugas Kampus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
- Desti Wulandari
- Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
- * Mahasiswi Universitas Lampung * Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik * Jurusan Sosiologi'10
Blog Archive
-
▼
2012
(69)
-
▼
Maret
(41)
- Kritik Terhadap Teori Kritis
- Pemikiran Teori Kritis Generasi Selanjutnya: Jürge...
- Pengertian Tentang Teori Kritis dan Sejarah Pemiki...
- Masa Awal Pemikiran Teori Kritis: Horkheimer, Marc...
- Diskusi dengan Postmodernisme
- Kritik Habermas atas Masyarakat Dewasa Ini
- Habermas dan Pergeseran ke Paradigma Komunikasi
- Teori Kritis Mahzab Fankfurt
- Feminisme
- Kajian Budaya
- Postmodernisme,Postsrukturalis,Postkolonialisme
- Frankfurt School
- Marxisme
- teori-teori yang barada dalam tradisi kritis
- ciri khas teori-teori dalam tradisi kritis
- Asumsi Dasar Teori Kritis.
- Fase- fase Perkembangan Madzhab Frankfurt
- Mazhab Frankfurt
- Perkembangan Teori Kritis
- Epistemologi Teori Kritis
- Teori Kritis
- Mazhab Frankfurt dan Teori Kritis
- Teori Kritis Jurgen Habermas
- ADORNO DAN TEORI KRITIS
- HABERMAS DAN TEORI KRITIS
- MEMAHAMI TEORI KRITIS
- Teori Kritis, Adorno, dan Habermas
- Manfaat Sosiologi
- Lahirnya Sosiologi
- Sosiologi dan Ilmu-Ilmu Sosial lainnya.
- Methode Sosiologi
- Sosiologi sebagai ilmu
- Obyek Kajian Sosiologi
- Pengertian Sosiologi
- Tanpa Nama ... ???
- Mungilnya Strawberry ku_^
- Dasar Perencanaan
- Sosiologi Industri
- Mengenang III
- ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL
- Sosiologi Perkotaan
-
▼
Maret
(41)
Total Tayangan Halaman
Pengikut
Labels
- ✿ ♥ ✿ (1)
- 2013 m (1)
- Alone (1)
- ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (1)
- Beberapa Cara Membaypass Login Mikrotik Wi-Fi (HotSpot) (1)
- BELIEVE (1)
- Cara Membuat Subtitle indonesia dari Film Luar (1)
- Cara Rahasia Shortcut Ctrl+Enter pada Browser (1)
- CATNIP [Nepeta Cataria] (1)
- Curhat (2)
- health (3)
- Hope (1)
- Idul Adha 1433H (1)
- Kemaro Island (1)
- LAST MESSAGE FULL MEANING OF LIFE WITH HUMILITY (1)
- Mangan (1)
- Mengenang (1)
- Mungilnya Strawberry ku_^ (1)
- Nilai dan Norma (1)
- pengetahuan (1)
- Politik Hukum (1)
- Pray (1)
- Ramadhan (2)
- Sains (2)
- SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU (1)
- STORY (4)
- Tanpa Nama ... ??? (1)
- Teknologi (1)
- Tips (2)
- Tree (1)
- Tugas Kampus (80)
- Unik (20)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar