Senin, 12 Maret 2012
Masa Awal Pemikiran Teori Kritis: Horkheimer, Marcuse dan Adorno
06.28 | Diposting oleh
Desti Wulandari |
Edit Entri
Masa Awal Pemikiran
Teori Kritis: Horkheimer, Marcuse dan Adorno
Hingga tahun 1930-an Horkheimer dan
Marcuse masih mempertahankan versi klasik teori sejarah Marxis, yang
mempercayai bahwa pembangunan kekuatan produktif adalah menjadi mekanisme
sentral dari kemajuan sosial. Dengan sendirinya Teori Kritis harus bergabung ke
dalam suksesi historis semacam itu sebagai sarana pengetahuan masyarakat. Baik
Horkheimer maupun Marcuse, masih menempatkan Teori Kritis sebagai sarana untuk
kemungkinan dimana situasi sejarah akan matang dengan sendirinya.
Ternyata pada saat yang sama, Horkheimer dan
Marcuse ternyata sudah tidak percaya bahwa rasionalitas yang melekat pada
kekuatan produksi masyarakat kontemporer juga terekspresikan di dalam kesadaran
revolusioner para proletariat. Kerja mereka berdua dipengaruhi oleh fakta bahwa
naiknya integrasi kelas pekerja ke dalam sistem kapitalis modern seperti yang
dibayangkan Marx telah membuat kehilangan target sosialnya. Bagi Horkheimer,
tujuan dari semua aktivitas riset institutnya adalah pertanyaan bagaimana
mekanisme fisik menjadi mungkin di antara ketegangan antar kelas sosial dan
bagaimana mekanisme fisik semacam itu menjadi konflik karena situasi ekonomi
yang berlarut-larut. Pencapaian yang dibuat oleh Horkheimer adalah membuat
program riset Institut atas dasar pertanyaan terhadap bentuk kapitalisme baru
yang terintegrasi di dalam terminologinya secara spesifik dan berhubungan
dengan disiplin ilmu empiris. Program itu menjadi panduan kerja Institut yang
berakar kepada tiga disiplin ilmu yakni (1) analisis ekonomi dari fase
posliberal kapitalisme yang digagas olef Friedrich Pollock, (2) investigasi
psikologi sosial dari integrasi individu melalui sosialisasi oleh Erich Fromm
dan (3) analisis budaya dari dampak kebudayaan massa berkonsentrasi kepada industri
kebudayaan yang baru tumbuh oleh Theodor W Adorno dan Leo Lowenthal.
Kemudian Hoirkheimer masih berupaya meyakinkan
kerja riset Institut sebagai refleksi bentuk intelektual yang berkaitan dengan
gerakan buruh. Ini dilakukannya karena Horkheimer yakin terhadap konsepsi
positif tentang kondisi emansipasi yang membuat kekuatan produksi bebas dari
bentuk kapitalistik di dalam organisasi mereka. Pada akhir tahun 1930-an,
gagasan ini sepenuhnya runtuh karena dalam politik praktis yang terjadi adalah
kebudayaan massa kapitalis bergabung dengan fasisme atau Stalinisme untuk
membentuk kekuatan yang sepenuhnya totaliter. Dalam perspektif teori, hal ini
berarti perubahan konsepsi positif yang diyakini Horkheimer menjadi model
negatif dari tenaga kerja sosial. Oleh karena itu menjadi pertanyaan
selanjutnya tentang bagaimana kemungkinan mengubah relasi sosial yang ada
dengan sarana berupa revolusi politik.
Barulah Theodor W Adorno yang kemudian
melahirkan konsep baru dari Teori Kritis. Gagasan Adorno diawali dengan
pengalaman historis yakni fasisme sebagai produk gagal dari kebudayaan yang
membuatnya begitu skeptis atas gagasan materialisme historis. Hal ini
dipertajam pula oleh keraguannya terhadap rasionalisme sempit dari tradisi
teori Marxis, sehingga Adorno berupaya untuk menghasilkan metode interpretasi
yang bersifat estetis dari filsafat sejarah materialisme. Pada tahun 1947,
Adorno bersama Horkheimer menulis The Dialectic of Enlightenment
sebagai ekspresi motif intelektual baru dalam filsafat negatif dari sejarah.
Mereka menyatakan bahwa totalitarianisme tidak dapat dijelaskan sebagai hasil
dari konflik antara kekuatan dan hubungan produksi. Totalitarianisme merupakan
hasil dari dinamika internal bentuk kesadaran manusia. Pendapat Adorno dan
Horkheimer berangkat dari kerangka bahwa teori kapitalisme dan proses peradaban
seluruhnya adalah merupakan sebuah sistem referensi yang menyatu. Dalam konteks
ini fasisme muncul sebagai tahapan sejarah akhir dari logika pembusukan (logic
of decay) yang bersifat inheren pada bentuk awal mula eksistensi spesies
itu sendiri. Proses peradaban mengambil bentuk spiral yang bergerak
sebagai tindakan asli manusia yang berupaya menaklukan alam dan mencapai
konsekuensi logis di dalam fasisme. Salah satu kesimpulan yang ditulis di dalam
The Dialectic of Enlightenment adalah penyangkalan dari setiap dimensi
kemajuan peradaban termanifestasi dalam bentuk intensifikasi kekuatan produksi.
Selain itu, dinyatakan pula bahwa setiap bentuk praktek politik praksis adalah
tindakan yang berorientasi kepada kontrol sehingga praktek politik harus
dikeluarkan dari ranah alternatif yang bersifat positif. Dengan demikian
terlihat bahwa aktivitas lingkaran terdalam dari para periset Institut
mengabaikan sebagai kemungkinan situasi aktivitas mereka di dalam politik yang
bersifat nyata.
Dapat dilihat bahwa Horkheimer dan Adorno sebagai
generasi awal Teori Kritis memiliki pandangan yang pesimis terhadap sejarah
akal budi. Meski dipengaruhi oleh kecenderungan Weberian yang menekankan
rasionalitas sebagai bentuk instrumental, mereka masih mengakui evaluasi
positif ala Marx terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perkembangan tersebut dilihat sebagai inti dominiasi yang menyebar ke segala
penjuru kehidupan dan pada prosesnya, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi telah melumpuhkan agen potensial dari perubahan sosial. Istilah yang
digunakan Horkheimer dan Adorno adalah masyarakat yang diatur secara total (totally
administered society) yang kemudian oleh Marcuse disebut sebagai manusia
satu dimensi (one-dimensional man). Perluasan analisis Marx berupa
pemujaan tubuh atau fetisisme disini bertujuan untuk menggugah kesadaran kritis
manusia yang dianggap sudah redup oleh komersialisme pasca perang. Pada tahap
ini Teori Kritis menjadi sarana yang tepat untuk memperlihatkan hal-hal yang
menutupi penalaran manusia seperti reifikasi, hegemoni dan dominasi tanpa
menawarkan alternatif positif darinya.
Label:
Tugas Kampus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
- Desti Wulandari
- Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
- * Mahasiswi Universitas Lampung * Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik * Jurusan Sosiologi'10
Blog Archive
-
▼
2012
(69)
-
▼
Maret
(41)
- Kritik Terhadap Teori Kritis
- Pemikiran Teori Kritis Generasi Selanjutnya: Jürge...
- Pengertian Tentang Teori Kritis dan Sejarah Pemiki...
- Masa Awal Pemikiran Teori Kritis: Horkheimer, Marc...
- Diskusi dengan Postmodernisme
- Kritik Habermas atas Masyarakat Dewasa Ini
- Habermas dan Pergeseran ke Paradigma Komunikasi
- Teori Kritis Mahzab Fankfurt
- Feminisme
- Kajian Budaya
- Postmodernisme,Postsrukturalis,Postkolonialisme
- Frankfurt School
- Marxisme
- teori-teori yang barada dalam tradisi kritis
- ciri khas teori-teori dalam tradisi kritis
- Asumsi Dasar Teori Kritis.
- Fase- fase Perkembangan Madzhab Frankfurt
- Mazhab Frankfurt
- Perkembangan Teori Kritis
- Epistemologi Teori Kritis
- Teori Kritis
- Mazhab Frankfurt dan Teori Kritis
- Teori Kritis Jurgen Habermas
- ADORNO DAN TEORI KRITIS
- HABERMAS DAN TEORI KRITIS
- MEMAHAMI TEORI KRITIS
- Teori Kritis, Adorno, dan Habermas
- Manfaat Sosiologi
- Lahirnya Sosiologi
- Sosiologi dan Ilmu-Ilmu Sosial lainnya.
- Methode Sosiologi
- Sosiologi sebagai ilmu
- Obyek Kajian Sosiologi
- Pengertian Sosiologi
- Tanpa Nama ... ???
- Mungilnya Strawberry ku_^
- Dasar Perencanaan
- Sosiologi Industri
- Mengenang III
- ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL
- Sosiologi Perkotaan
-
▼
Maret
(41)
Total Tayangan Halaman
Pengikut
Labels
- ✿ ♥ ✿ (1)
- 2013 m (1)
- Alone (1)
- ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (1)
- Beberapa Cara Membaypass Login Mikrotik Wi-Fi (HotSpot) (1)
- BELIEVE (1)
- Cara Membuat Subtitle indonesia dari Film Luar (1)
- Cara Rahasia Shortcut Ctrl+Enter pada Browser (1)
- CATNIP [Nepeta Cataria] (1)
- Curhat (2)
- health (3)
- Hope (1)
- Idul Adha 1433H (1)
- Kemaro Island (1)
- LAST MESSAGE FULL MEANING OF LIFE WITH HUMILITY (1)
- Mangan (1)
- Mengenang (1)
- Mungilnya Strawberry ku_^ (1)
- Nilai dan Norma (1)
- pengetahuan (1)
- Politik Hukum (1)
- Pray (1)
- Ramadhan (2)
- Sains (2)
- SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU (1)
- STORY (4)
- Tanpa Nama ... ??? (1)
- Teknologi (1)
- Tips (2)
- Tree (1)
- Tugas Kampus (80)
- Unik (20)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar