Minggu, 11 Maret 2012
Perkembangan Teori Kritis
09.22 | Diposting oleh
Desti Wulandari |
Edit Entri
Teori Kritis
Teori Kritis merupakan aliran filsafat abad ke-20. Bermula dari sebuah
institut di Jerman, Institut fur Sozialforschung yang didirikan pada tahun 1923
oleh seorang kapitalis yang bernama Herman Weil, seorang pedagang grosir
gandum, yang pada akhir hayat “mencoba untuk cuci dosa” mau melakukan sesuatu
untuk mengurangi penderitaan di dunia (termasuk dalam skala mikro: penderitaan
sosial dari kerakusan kapitalisme). Institut tersebut merupakan awal mula
tokoh-tokoh Teori kritis memulai pemikiran-pemikirannya. Namun institut
tersebut hanya bisa bertahan sampai tahun 1933 di Frankfurt. Hal tersebut
dikarenakan Kepemimpinan Hitler terhadap partai Nasionalsosialis sangat bersikap
keras dalam mempromosikan antisemitisme dan secara terang-terangan memusuhi
sosialisme dan komunisme, sehingga pemerintah Jerman dapat diambil alih
olehnya. Alasan lainpun karena Institut fur Sozialforschung cenderung sosialis
dan hampir semua tokoh lembaga tersebut adalah keturunan Yahudi. Di samping itu
Hitler menggunakan kekuasaanya untuk melakukan banyak tindakan-tindakan keras
antara lain; menangkap orang-orang komunis dan anggota Partai Sosial Demokrat
dan terjadi tindakan pembunuhan dan kekerasan terhadap orang-orang Yahudi.
Keadaan tersebut yang akhirnya membuat tokoh-tokoh (Max Horkheimer dan
Theodor Wiesengrund Adorno) Teori Kritis satu demi satu meninggalkan Jerman dan
membuka cabang Institut fur Sozialforschung di New York dengan bernaung pada
Columbia University dan berkembang juga di Los Angeles California. Seiring
dengan perkembangan waktu akhirnya tepat sesudah Perang Dunia II Institut fur
Sozialforschung kembali dibuka di Frankfurt am Main, Jerman dengan Max
Horkheimer sebagai pemimpinnya.
Pada saat itulah Teori Kritis atau mazhab mulai disebarluasakan, namun pada
tahun 1960-an baru terkenal di Jerman. Mazhab tersebut lebih diperbincangkan
dan diskusikan oleh “mahasiswa kiri” pada tahun 1960-an yang mengkaitkannya
dengan “Perselisihan Positivisme dalam Sosiologi Jerman”. Makin lama
perkembangan mazhab tersebut making berkembang, diterusi oleh mereka yang
pernah belajar dan menjadi asisten di Institut fur Sozialforschung (tokoh-tokoh
setelah Perang Dunia ke II, setelah tahun 1960-an). Teori Kritis menjadi
inspirasi dari gerakan sosial kemasyarakatan. Gerakan sosial ini dipelopori
oleh kaum muda yang pada waktu itu secara historis telah tidak ingat lagi
dengan masa kelaparan dan kedinginan pasca perang dunia II. Generasi muda tahun
1960-an telah merasa muak dengan kebudayaan yang menekankan pembangunan fisik
dan menekankan faktor kesejahteraan ala kapitalisme. Generasi ini adalah
generasi yang secara mendalam meragukan atau menyangsikan kekenyangan
kapitalisme dan disorientasi nilai modern. Generasi ke dua ini bukan berasal
dari orang-orang yahudi seperti generasi pertama. Dan mereka sudah tidak
menggunakan istilah mazhab. Istilah “Mazhab Frankfurt” hanya untuk generasi
pertama. Namun ke dua generasi ini sama-sama menghasilkan banyak tulisan dan
karya-karya yang diakui oleh dunia. Dua generasi tersebutlah yang merupakan
pemikir-pemikir dari Teori Kritis tersebut yang menciptakan sebuah sejarah
mengenai Teori Kritis.
Teori Kritis ini ada untuk melawan teori tradisional yang afirmatif
(memberikan pengertian yang lebih memuaskan tentang realitas, dengan menjadi
puas karena realitas itu, jadi realitas tersebut diafirmasi dan dibenarlan),
dimana teori tradisional pada intinya ingin menciptakan sebuah pencerahan dan
kebebasan agar pengetahuan berada sedekat mungkin dengan realitas atau
kebenaran. Pemikiran para tokoh Teori Tradisonal tersebut disanggah oleh para
tokoh-tokoh Teori Kritis dimana menurut mereka teori Tradisonal tidak berhasil
dalam tujuannya dalam mencerahkan serta membebaskan manusia. “Teori Tradisonal
tersebut hanya bisa mengubah pengertian kita tentang realitas, tetapi tidak
mampu mengubah realitas itu sendiri.” Inilah hal yang akhirnya dikritisi oleh
toko-tokoh Teori Kritis. Lebih dalammnya lagi dijelaskan bahwa teori
tradisional dibatasi pada kotemplasi yang artinya hanya memandang dan tidak
bisa menjadi praktis dan dicoba untuk mengubah apa yang dipandang itu.
Dengan keadaan tersebut dan dilandasi dengan sikap perlawanan terhadap
anggapan para filosof yang berpendapat bahwa tugas mereka adalah memberikan
penjelasan teoritis dan bukan untuk mengubah realitas, Horkheimer dan
teman-teman menunjukkan bahwa setiap teori dengan sendirinya sudah mempunyai
segi yang praktis. Sehingga mereka memiliki hak untuk mengkritisi hal tersebut.
Gagasan pokok dari Teori Kritis yaitu :
“Begitu pula masyarakat perlu mengingat kembali sejarah dan penindasannya, dengan demikian mengerti bahwa ia sampai sekarang hidup dalam kesadarn yang palsu (kesadaran yang begitu saja menerima situasinya sebagai tak berubah); dan dengan demikian ia menjadi bebas untuk memperjuangkan emansipasinya”
Gagasan pokok dari Teori Kritis yaitu :
“Begitu pula masyarakat perlu mengingat kembali sejarah dan penindasannya, dengan demikian mengerti bahwa ia sampai sekarang hidup dalam kesadarn yang palsu (kesadaran yang begitu saja menerima situasinya sebagai tak berubah); dan dengan demikian ia menjadi bebas untuk memperjuangkan emansipasinya”
Secara umum dapat disimpulkan bahwa Teori Kritis adalah :
Memahami bahwa realitas yang diselidiki pada hakikatnya ditentukan oleh
penindasan dan penghisapan (Marx: Masyarakat adalah masyarakat yang
tergelongkan dalam kelas-kelas, yang terdiri dari kelas-kelas atas dan
kelas-kelas bawah), jadi merupakan realitas buruk, sekaligus palsu karena
menutup-nutupi hal itu (secara ideologis).
Teori Kritis dengan demikian
membuka kesadaran bahwa keadaan buruk dan palsu itu dapat diubah; dengan
demikian hubungan-hubungan penindasan itu kehilangan kuasa mutlak mereka atas
manusia. Hubungan-hubungan itu hanya mempertahankan diri selama tidak disadari
atau diterima sebagai sesuatu yang tak bisa diubah. Begitu kita mengerti bahwa
kita sendirilah yang menciptakannya, dorongan kita yang paling mendalam,
dorongan untuk mengusahakan emansipasi (pembebasan) dan dapat menyatakan diri.
Teori Kritis Berbeda dengan pemikiran filsafat dan sosiologi tradisional.
Pendekatan Teori Kritis tidak bersifat kontemplatif atau spektulatif murni.
Teori Kritis pada titik tertentu memandang dirinya sebagai pewaris ajaran Karl
Marx, sebagai teori yang menjadi emansipatoris
Teori Kritis tidak hanya mau
menjelaskan, mempertimbangkan, merefleksikan dan menata realitas sosial tapi
juga bahwa teori tersebut mau mengubah. Pada dasarnya, Teori Kritis mau menjadi
praktis.
Label:
Tugas Kampus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
- Desti Wulandari
- Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
- * Mahasiswi Universitas Lampung * Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik * Jurusan Sosiologi'10
Blog Archive
-
▼
2012
(69)
-
▼
Maret
(41)
- Kritik Terhadap Teori Kritis
- Pemikiran Teori Kritis Generasi Selanjutnya: Jürge...
- Pengertian Tentang Teori Kritis dan Sejarah Pemiki...
- Masa Awal Pemikiran Teori Kritis: Horkheimer, Marc...
- Diskusi dengan Postmodernisme
- Kritik Habermas atas Masyarakat Dewasa Ini
- Habermas dan Pergeseran ke Paradigma Komunikasi
- Teori Kritis Mahzab Fankfurt
- Feminisme
- Kajian Budaya
- Postmodernisme,Postsrukturalis,Postkolonialisme
- Frankfurt School
- Marxisme
- teori-teori yang barada dalam tradisi kritis
- ciri khas teori-teori dalam tradisi kritis
- Asumsi Dasar Teori Kritis.
- Fase- fase Perkembangan Madzhab Frankfurt
- Mazhab Frankfurt
- Perkembangan Teori Kritis
- Epistemologi Teori Kritis
- Teori Kritis
- Mazhab Frankfurt dan Teori Kritis
- Teori Kritis Jurgen Habermas
- ADORNO DAN TEORI KRITIS
- HABERMAS DAN TEORI KRITIS
- MEMAHAMI TEORI KRITIS
- Teori Kritis, Adorno, dan Habermas
- Manfaat Sosiologi
- Lahirnya Sosiologi
- Sosiologi dan Ilmu-Ilmu Sosial lainnya.
- Methode Sosiologi
- Sosiologi sebagai ilmu
- Obyek Kajian Sosiologi
- Pengertian Sosiologi
- Tanpa Nama ... ???
- Mungilnya Strawberry ku_^
- Dasar Perencanaan
- Sosiologi Industri
- Mengenang III
- ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL
- Sosiologi Perkotaan
-
▼
Maret
(41)
Total Tayangan Halaman
Pengikut
Labels
- ✿ ♥ ✿ (1)
- 2013 m (1)
- Alone (1)
- ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (1)
- Beberapa Cara Membaypass Login Mikrotik Wi-Fi (HotSpot) (1)
- BELIEVE (1)
- Cara Membuat Subtitle indonesia dari Film Luar (1)
- Cara Rahasia Shortcut Ctrl+Enter pada Browser (1)
- CATNIP [Nepeta Cataria] (1)
- Curhat (2)
- health (3)
- Hope (1)
- Idul Adha 1433H (1)
- Kemaro Island (1)
- LAST MESSAGE FULL MEANING OF LIFE WITH HUMILITY (1)
- Mangan (1)
- Mengenang (1)
- Mungilnya Strawberry ku_^ (1)
- Nilai dan Norma (1)
- pengetahuan (1)
- Politik Hukum (1)
- Pray (1)
- Ramadhan (2)
- Sains (2)
- SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU (1)
- STORY (4)
- Tanpa Nama ... ??? (1)
- Teknologi (1)
- Tips (2)
- Tree (1)
- Tugas Kampus (80)
- Unik (20)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar