Senin, 12 Maret 2012
Feminisme
06.14 | Diposting oleh
Desti Wulandari |
Edit Entri
- Feminisme
Studi feminisme
adalah label ”generik” bagi studi yang menggali makna penjenis kelaminan
(gender) dalam masyarakat. Perumus-perumus teori feminisme mengamati bahwa
banyak aspek dalam kehidupan memiliki makna gender. Gender adalah konstrusi
sosial yang meskipun bermanfaat, tetapi telah didominasi oleh bias
laki-laki dan merugikan wanita. Teori Feminisme bertujuan untuk terjadina
kesetaraan antara laki-laki dan wanita di dunia.
Salah satu teori feminisme, khususnya teori
komunikasi feminisme adalah tentang Representasi yang disusun oleh Rakow dan
Wackwitz. Rakow dan Wackwitz meneliti
penggunaan-penggunaan bahasa yang digunakan beberapa pertanyaan penelitian sebagai
berikut :
- Siapa dipilih untuk berbicara atau memutuskan sesuatu adalah merupakan pertanyaan politis, yang menempatkan dimana posisi perempuan dan dimana laki-laki.
- Siapa berbicara untuk siapa, atau suara siapa, yang dimuculkan dalam teks.
- Satu bagian untuk mengungkapkan keseluruhan atau berbicara sebagai bagian dari kelompok.
- Siapa dapat berbiara dan merepresentasikan siapa?
- Pemilihan penulis dan penerbit media. (2004 : 172-179)
Dalam kaitan dengan 5 pertanyaan di atas, penelitian Claire Johnson
tentang film sejak 1970 menyimpulkan bahwa ”perempuan ditampilkan sebagaimana
dikehendaki oleh laki-laki”, dan Mary Ann Doane’s seorang analis film
hollywood mengatakan bahwa ”perempuan harus ditampilkan dalam sudut pandang
perempuan, keinginan perempuan dan kegiatan perempuan”. (Jackson and Jones,
1998 :219).
Salah satu teori feminisme itu adalah muted group theory, yang dirintis oleh
antropolog Edwin Ardener dan Shirley Ardener. Melalui pengamatan
yang mendalam, tampaklah oleh Ardener bahwa bahasa dari suatu budaya memiliki
bias laki-laki yang melekat di dalamya, yaitu bahwa laki-laki menciptakan makna
bagi suatu kelompok, dan bahwa suara perempuan ditindas atau dibugkam.
Perempuan yang dibungkam ini, dalam pengamatan Ardener, membawa kepada
ketidakmampuan perempuan untuk dengan lantang mengekspresikan dirinya dalam
dunia yang didominasi laki-laki.
Teori komunikasi feminisme Cheris Kramarae memperluas dan melengkapi
teori bungkam ini dengan pemikiran dan penelitian mengenai perempuan dan
komunikasi. Dia mengemukakan asumsi-asumsi dasar dari teori ini sebagai berikut
:
- Perempuan menanggapi dunia secara berbeda dari laki-laki karena pengalaman dan aktivitasnya berbeda yang berakar pada pembagian kerja.
- Karena dominasi politiknya, sistem persepsi laki-laki menjadi dominan, menghambat ekspresi bebas bagi pemikiran alternatif perempuan.
- Untuk dapat berpartisipasi dalam masyarakat, perempuan harus menguah perspektif mereka ke dalam sistem ekspresi yang dapat diterima laki-laki.
Kramarae mengemukakan sejumlah hipotesis mengenai perempuan berdasarkan
beberapa temuan penelitian :
- Perempuan lebih banyak mengalami kesulitan dalam mengekspresikan diri dibanding laki-laki. Ekspresi perempuan biasanya kekurangan kata untuk pengalaman yang feminim, karena laki-laki yang tidak berbagi pengalaman tersebut, tidak mengembangkan istilah-istilah yang memadai.
- Perempuan lebih mudah memahami makna laki-laki daripada laki-laki memahami makna perempuan. Bukti dari asumsi ini dapat dilihat pada berbagai hal : Laki-laki cenderung menjaga jarak dari ekspresi perempuan karena mereka tidak memahami ekspresi tersebut, perempuan lebih sering menjadi obyek dari pengalaman daripada laki-laki, laki-laki dapat menekan perempuan dan merasionalkan tindakan tersebut dengan dasar bahwa perempuan tidak cukup rasional atau jelas. Jadi perempuan harus mempelajari sistem komunikasi laki-laki, sebaliknya laki-aki mengisolasi dirinyadari sistem perempuan.
- Hipotesis ke-3 ini membawa pada asumsi yang ketiga, perempuan telah menciptakan cara-cara ekspresinya sendri di luar sistem lak-laki dominan misalnya : diary, surat, kelompok-kelompok penyadaran dan bentuk-bentuk seni alternatif.
- Perempuan cenderung untuk mengekpresikan lebih banyak ketidakpuasan tentang komunikasi dibanding laki-laki. Perempuan mungkin akan berbicara lebih banyak mengenai persoalan mereka dalam menggunakan bahasa atau kesukarannya untuk menggunakan perangkat komunikasi laki-laki.
- Perempuan seringkali berusaha untuk mengubah aturan-aturan komunikasi yang dominan dalam rangka menghindari atau menentang aturan-aturan konvensional.
- Secara tradisional perempuan kurang menghasilkan kata-kata baru yang populer di masyarakat luas, konsekuensinya, mereka merasa tidak dianggap memiliki kontribusi terhadap bahasa.
- Perempuan memiliki konsepsi huloris yang berbeda daripada laki-laki. Karena perempuan memiliki metode konseptualisasi dan ekspresi yang berbeda, sesuatu yang tampak lucu bagi laki-laki menjadi sama sekali tidak lucu bagi perempuan.
Daftar Pustaka :
Boyd Barret,
Oliver and Newbold, Christ, 1995, Approach to Media Reader, California :
Arnold.
Eriyanto,2003,
Analisis Wacana – Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta : LKIS.
Fairclough,
Norman, 1995, Media Discourse, London : Edward Arnold
Littlejohn,
Stephen, 2002, Theories Of Human Communication, Wadsworth, Belmont
Rakow, Lana F and Laura A. Wackwitz, Feminist Communication Theory, Sage
Publications : New Delhi
Sindhnata,
1983. Dilema Usaha Manusia Rasional, Kritik Masyarakat Modern olehMax
Horkheimer dalam Rangka Sekolah Frankfurt, Jakarta : Gramedia
Label:
Tugas Kampus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
- Desti Wulandari
- Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
- * Mahasiswi Universitas Lampung * Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik * Jurusan Sosiologi'10
Blog Archive
-
▼
2012
(69)
-
▼
Maret
(41)
- Kritik Terhadap Teori Kritis
- Pemikiran Teori Kritis Generasi Selanjutnya: Jürge...
- Pengertian Tentang Teori Kritis dan Sejarah Pemiki...
- Masa Awal Pemikiran Teori Kritis: Horkheimer, Marc...
- Diskusi dengan Postmodernisme
- Kritik Habermas atas Masyarakat Dewasa Ini
- Habermas dan Pergeseran ke Paradigma Komunikasi
- Teori Kritis Mahzab Fankfurt
- Feminisme
- Kajian Budaya
- Postmodernisme,Postsrukturalis,Postkolonialisme
- Frankfurt School
- Marxisme
- teori-teori yang barada dalam tradisi kritis
- ciri khas teori-teori dalam tradisi kritis
- Asumsi Dasar Teori Kritis.
- Fase- fase Perkembangan Madzhab Frankfurt
- Mazhab Frankfurt
- Perkembangan Teori Kritis
- Epistemologi Teori Kritis
- Teori Kritis
- Mazhab Frankfurt dan Teori Kritis
- Teori Kritis Jurgen Habermas
- ADORNO DAN TEORI KRITIS
- HABERMAS DAN TEORI KRITIS
- MEMAHAMI TEORI KRITIS
- Teori Kritis, Adorno, dan Habermas
- Manfaat Sosiologi
- Lahirnya Sosiologi
- Sosiologi dan Ilmu-Ilmu Sosial lainnya.
- Methode Sosiologi
- Sosiologi sebagai ilmu
- Obyek Kajian Sosiologi
- Pengertian Sosiologi
- Tanpa Nama ... ???
- Mungilnya Strawberry ku_^
- Dasar Perencanaan
- Sosiologi Industri
- Mengenang III
- ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL
- Sosiologi Perkotaan
-
▼
Maret
(41)
Total Tayangan Halaman
Pengikut
Labels
- ✿ ♥ ✿ (1)
- 2013 m (1)
- Alone (1)
- ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (1)
- Beberapa Cara Membaypass Login Mikrotik Wi-Fi (HotSpot) (1)
- BELIEVE (1)
- Cara Membuat Subtitle indonesia dari Film Luar (1)
- Cara Rahasia Shortcut Ctrl+Enter pada Browser (1)
- CATNIP [Nepeta Cataria] (1)
- Curhat (2)
- health (3)
- Hope (1)
- Idul Adha 1433H (1)
- Kemaro Island (1)
- LAST MESSAGE FULL MEANING OF LIFE WITH HUMILITY (1)
- Mangan (1)
- Mengenang (1)
- Mungilnya Strawberry ku_^ (1)
- Nilai dan Norma (1)
- pengetahuan (1)
- Politik Hukum (1)
- Pray (1)
- Ramadhan (2)
- Sains (2)
- SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU (1)
- STORY (4)
- Tanpa Nama ... ??? (1)
- Teknologi (1)
- Tips (2)
- Tree (1)
- Tugas Kampus (80)
- Unik (20)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar