Senin, 12 Maret 2012
Frankfurt School
06.06 | Diposting oleh
Desti Wulandari |
Edit Entri
- Frankfurt School
Frankfurt School atau Sekolah Frankfurt
merupakan aliran atau mazhab yang secara sederhana sering dipahami sebagai
”aliran kritis”. Teori-teori kritis banyak dikembangkan oleh akademisi dengan
meninggalkan ajaran asli Marxisme, namun perlawanan terhadap dominasi dan
penindasan tetap menjadi ciri khas. Teori-teori kritis ini sering disebut neo
marxist (amarxisme baru) atau marxist (denan m kecil).
Farnkfurt School berasal dari pemikiran
sekelompok ilmuwan German di bidang filsafat, sosiologi dan ekonomi yang
tergabung ”the Institute for Sosial Research” yang didirikan di Frankfurt,
Jerman pada tahun 1923. Anggota-anggotanya antara lain : Max Horkheimer,
Theodor Adorno dan Hebert Macuse.
Frankfurt School diilhami ajaran Karl Marx,
namun sekaligus melampui dan meninggalkan ajaran Marx secara baru dan kreatif.
Cara pemikiran Sekolah Frankfurt mereka sebut sendiri sebagai ”Teori Kritik
Masyarakat”. Teori Kritis memandang diri sebagai pewaris cita-cita Karl Marx,
sebagai teori yang emansipatoris. Teori Kritis tidak hanya menjelaskan tetapi
mengubah pemberangusan manusia.
Maksud teori itu adalah membebaskan
manusia dari pemanipulasian para teknokrat modern. (Sindhunata, 1983 : xiii).
Teori Kritik Masyarakat pada hakekatnya mau menjadi ”Aufklarung”. Aufklarung
berarti : mau membuat cerah, mau mengungkap segala tabir yang menutup tabir,
yang menutup kenyataan yang tak manusiawi terhadap kesadaran kita. Teori
Kritik Masyarakat mengungkapkan apa yang dirasakan oleh kelas-kelas tertindas,
sehingga kelas-kelas ini menyadari ketertindasannya dan memberontak.
Dalam Frankfurt School dikeal nama Jurgen
Habermas, murid termasyhur Theodor W. Adorno, yang membaharui Teori Kritis
secara fundamental. Pokok pembaharuannya tersebut adalah :
- Bila ajaran Marx menganggap basik seluruh kehidupan adalah ekonomi dan bekerja adalah aktivitas pokok manusia, maka menurut Habermas pekerjaan hanya salah satu tindakan dasar manusia saja.
- Di samping pekerjaan masih terdapat tindakan yang sama dasariah, yaitu interaksi atau komunikasi antarmanusia,
Dalam konteks kedua ini kemudian nama Jurgen
Habermas menjadi sangat terkenal di kalangan akademisi komunikasi. Menurut
Habermas penidasan tidak dapat bersifat total, tetapi masih ada tempat di mana
manusia dapat mengalami ide kebebasan, sehingga selalu masih ada tempat
berpijak untuk menentang penindasan. Tempat itu adalah komunikasi.
Temuan Habermas bahwa komunikasi adalah
”tempat ide kebebasan” dijelaskan Suseno sebagai berikut :
”Habermas memperlihatkan bahwa komunikasi
tidak mungkin tanpa adanya kebebasan, Kita dapat saja dipaksa atau
didesak untuk mengatakan ini atau itu, tetapi kita tak pernah dapat
dipaksa untuk mengerti. Manangkap maksud orang lain pun tak pernah dapat
dipaksakan. Begitu pula orang tak dapat dipaksa menyadari suatu kebenaran,
untuk menyetujui suatu pendapat dalam hati, atau untuk mencinta seseorang.
Dalam pengalaman komunikasi sudah tertanam pengalaman kebebasan”. (Sindhunata,
1983 : xxiii).
Daftar Pustaka :
Boyd Barret,
Oliver and Newbold, Christ, 1995, Approach to Media Reader, California :
Arnold.
Eriyanto,2003,
Analisis Wacana – Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta : LKIS.
Fairclough,
Norman, 1995, Media Discourse, London : Edward Arnold
Littlejohn,
Stephen, 2002, Theories Of Human Communication, Wadsworth, Belmont
Rakow, Lana F and Laura A. Wackwitz, Feminist Communication Theory, Sage
Publications : New Delhi
Sindhnata,
1983. Dilema Usaha Manusia Rasional, Kritik Masyarakat Modern olehMax
Horkheimer dalam Rangka Sekolah Frankfurt, Jakarta : Gramedia
Label:
Tugas Kampus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
- Desti Wulandari
- Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
- * Mahasiswi Universitas Lampung * Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik * Jurusan Sosiologi'10
Blog Archive
-
▼
2012
(69)
-
▼
Maret
(41)
- Kritik Terhadap Teori Kritis
- Pemikiran Teori Kritis Generasi Selanjutnya: Jürge...
- Pengertian Tentang Teori Kritis dan Sejarah Pemiki...
- Masa Awal Pemikiran Teori Kritis: Horkheimer, Marc...
- Diskusi dengan Postmodernisme
- Kritik Habermas atas Masyarakat Dewasa Ini
- Habermas dan Pergeseran ke Paradigma Komunikasi
- Teori Kritis Mahzab Fankfurt
- Feminisme
- Kajian Budaya
- Postmodernisme,Postsrukturalis,Postkolonialisme
- Frankfurt School
- Marxisme
- teori-teori yang barada dalam tradisi kritis
- ciri khas teori-teori dalam tradisi kritis
- Asumsi Dasar Teori Kritis.
- Fase- fase Perkembangan Madzhab Frankfurt
- Mazhab Frankfurt
- Perkembangan Teori Kritis
- Epistemologi Teori Kritis
- Teori Kritis
- Mazhab Frankfurt dan Teori Kritis
- Teori Kritis Jurgen Habermas
- ADORNO DAN TEORI KRITIS
- HABERMAS DAN TEORI KRITIS
- MEMAHAMI TEORI KRITIS
- Teori Kritis, Adorno, dan Habermas
- Manfaat Sosiologi
- Lahirnya Sosiologi
- Sosiologi dan Ilmu-Ilmu Sosial lainnya.
- Methode Sosiologi
- Sosiologi sebagai ilmu
- Obyek Kajian Sosiologi
- Pengertian Sosiologi
- Tanpa Nama ... ???
- Mungilnya Strawberry ku_^
- Dasar Perencanaan
- Sosiologi Industri
- Mengenang III
- ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL
- Sosiologi Perkotaan
-
▼
Maret
(41)
Total Tayangan Halaman
Pengikut
Labels
- ✿ ♥ ✿ (1)
- 2013 m (1)
- Alone (1)
- ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (1)
- Beberapa Cara Membaypass Login Mikrotik Wi-Fi (HotSpot) (1)
- BELIEVE (1)
- Cara Membuat Subtitle indonesia dari Film Luar (1)
- Cara Rahasia Shortcut Ctrl+Enter pada Browser (1)
- CATNIP [Nepeta Cataria] (1)
- Curhat (2)
- health (3)
- Hope (1)
- Idul Adha 1433H (1)
- Kemaro Island (1)
- LAST MESSAGE FULL MEANING OF LIFE WITH HUMILITY (1)
- Mangan (1)
- Mengenang (1)
- Mungilnya Strawberry ku_^ (1)
- Nilai dan Norma (1)
- pengetahuan (1)
- Politik Hukum (1)
- Pray (1)
- Ramadhan (2)
- Sains (2)
- SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU (1)
- STORY (4)
- Tanpa Nama ... ??? (1)
- Teknologi (1)
- Tips (2)
- Tree (1)
- Tugas Kampus (80)
- Unik (20)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar